Mohon tunggu...
Hennie Triana Oberst
Hennie Triana Oberst Mohon Tunggu... Wiraswasta - Penyuka traveling dan budaya

Kompasianer Jerman || Best in Citizen Journalism Kompasiana Awards 2023

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Artikel Utama

"Beijing Bikini" yang Akan Hilang karena Pandemi Corona

2 Juli 2020   06:27 Diperbarui: 3 Juli 2020   02:25 2270
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto: businessinsider.com - Mirko Kuzmanovic/Shutterstock

Dulu di Medan sering ada pemandangan seperti ini; kaum pria yang menarik atau menggulung bajunya ke arah dada. Biasanya mereka yang menggunakan atasan berupa kaos atau t-shirt, digulung dan memamerkan perut mereka.

Orang-orang ini biasanya berkumpul di luar, nongkrong. Alasan mereka menggulung kaosnya karena udara yang panas.

Salah seorang dari mereka adalah laki-laki yang tinggalnya tidak jauh dari rumah kami. Dia selalu terlihat menarik kaosnya sampai di bawah dadanya, terutama setelah makan. Panas, begitu katanya.

Saya lupa kapan terakhir melihat kebiasaan yang dilakukan pria-pria ini, karena setelah selesai kuliah saya meninggalkan Kota Medan dan menetap di Jakarta.

Kalau pulang ke rumah orangtua, tidak saya perhatikan lagi kebiasaan masyarakat di sekitar. Orang-orangnya banyak yang sudah berganti dengan wajah-wajah baru.

Entah siapa yang memulai tren tersebut. Memang tidak indah dipandang mata. Mungkin beda (hanya mungkin) jika pemandangan yang disuguhkan adalah bentuk badan yang atletis.

Seperti yang pernah terlihat beberapa tahun lalu, pria-pria bertubuh atletis yang berjajar di salah satu toko 2 merek pakaian dari Amerika Serikat.

"Beijing bikini"

Awal tahun 2011 kami sekeluarga pindah sementara ke Beijing. Saat kami tiba di sana sekitar akhir musim dingin memasuki musim semi. Semua orang-orang berpakaian tertutup.

Tetapi pada saat musim panas tiba, suhu udaranya bisa melebihi 40 derajat celcius. Cara orang berpakaian tentunya berubah mengikuti musim.

Di musim panas inilah banyak saya lihat lagi lelaki dengan kaos digulung. Mengingatkan lagi pada 'pemandangan' saat masih tinggal di Medan.

Ternyata istilah gaya berpakaian seperti ini dinamakan "Beijing bikini".

Penamaan ini mungkin dilakukan oleh orang asing yang melihat hal tersebut pertama kalinya ketika berada di Beijing. (Ini hanya pendapat saya pribadi).

Padahal bukan hanya di Beijing saja kebiasaan kaum pria yang suka menggulung kaos mereka ke arah dada, tetapi bisa ditemukan di banyak kota-kota lainnya di Tiongkok.

Bahkan di Medan dari jaman saya masih kecil sudah ada kebiasaan ini. Walaupun mungkin sekarang dengan berubahnya gaya berpakaian, bisa jadi kebiasaan ini sudah hilang. 

Laki-laki di Cina memiliki alasannya atas kebiasaan unik mereka.

Perut adalah wadah penting untuk energi "qi", dalam teori pengobatan tradisional Tiongkok. Ini berarti bahwa mengekspos perut akan membantu menyingkirkan jumlah yang berlebihan dari perut. Hal ini akan membuat pengaruh baik terhadap organ di dalam tubuh. (thebeijinger.com)

Selama berada di negeri Panda, saat saya berjalan-jalan melintasi pemukiman penduduk, di lorong-lorong antar rumah mereka terlihat kaum pria yang berkumpul. Kebanyakan dari mereka adalah laki-laki paruh baya, bermain catur cina (Xiangqi), dengan baju kaos yang digulung ke atas.

Seorang teman saya mengatakan, mungkin bercanda, semakin besar perut mereka, semakin bangga mereka, karena itu pertanda kemakmuran hidup.

Kalau ini saya tidak tahu apakah teman saya itu memang benar dan mengetahui tentang itu, atau hanya mendengar hasil karangan orang lain.

Sejak tahun lalu, gaya Beijing bikini sudah mulai dilarang karena terlihat tidak elok.

Ditambah lagi hadirnya virus corona, pemerintah Cina melarang Beijing bikini dilakukan di tempat umum, karena terlihat sangat tidak higienis.

Mungkin Beijing bikini sama juga seperti tren dan mode lainnya, suatu saat akan ditinggalkan penggemarnya. Berganti dengan tren baru.

-------

Hennie Triana Oberst
DE 01072020
Referensi: thebeijinger.com

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun