Mohon tunggu...
Hennie Triana Oberst
Hennie Triana Oberst Mohon Tunggu... Wiraswasta - Penyuka traveling dan budaya

Kompasianer Jerman || Best in Citizen Journalism Kompasiana Awards 2023

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Tarik Ulur dengan Gawai Anak

27 Mei 2020   01:41 Diperbarui: 27 Mei 2020   01:43 267
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dia tetap boleh menggunakan smartphone selama berangkat dan pulang sekolah. Alasannya, karena anak saya ke sekolah dengan menggunakan kendaraan umum, maka dia perlu memegang ponselnya, jika ada hal-hal mendadak yang terjadi.

Penyitaan gadget ini memang sangat jarang kami lakukan, baru dua kali terjadi sejak ia memiliki gadget pribadi. Kami, sebagai orangtuanya menganggap bahwa "hukuman" yang terlalu sering ia terima tidak akan membuat situasi lebih baik.

Peraturan di sekolah anak saya, ponsel sama sekali tidak boleh digunakan di dalam gedung sekolah. Mereka hanya bisa menggunakannya ketika jam istirahat dan di luar gedung sekolah. 

Seandainya ada hal yang mendesak dan penting untuk, seperti yang pernah dialami putri kami, ketika ia merasa tidak enak badan. Murid harus ke kantor sekretariat sekolah dan menggunakan telepon sekolah untuk menghubungi orangtuanya.

Anak saya sekarang duduk di kelas 7, sedang berada di masa remaja yang sering naik turun perasaannya. Kami lebih membebaskannya menggunakan gawai, terutama sejak masa pandemi ini. Hanya melalui gawai dia bisa berhubungan dengan teman-temannya. Jika temannya kebetulan berkunjung ke rumah, saya perhatikan mereka justru jauh dari gadget. 

Mungkin kami tidak termasuk orangtua yang terlalu keras menerapkan aturan agar anak kami jauh dari gadgetnya. Kami hanya memantau saja, seperti bermain layangan, dengan gaya tarik ulur.

Bisa jadi memang metode ini yang tepat untuk putri kami.

.

-------

Hennie Triana Oberst

DE 27052020

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun