Mohon tunggu...
Hennie Triana Oberst
Hennie Triana Oberst Mohon Tunggu... Wiraswasta - Penyuka traveling dan budaya

Kompasianer Jerman || Best in Citizen Journalism Kompasiana Awards 2023

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Liburan Paskah Tahun Ini Berbeda dari Biasanya

10 April 2020   04:15 Diperbarui: 10 April 2020   05:56 310
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Coklat Paskah/ foto: HennieTriana

Hari Senin 06 April lalu adalah hari pertama liburan Paskah tahun ini dimulai di Negara Bagian Baden-Wuettermberg. Dua minggu lamanya liburan Paskah yang jatuh pada musim semi setiap tahunnya. Kebijakan liburan sekolah di setiap Negara Bagian di Jerman tidak seragam kapan dimulai dan berapa lama berjalan.

Liburan sekolah di Jerman dalam setahun berdasarkan "Perjanjian Hamburg" adalah sebanyak 75 hari. Tetapi pelaksanaan dan jumlah hari dari tahun ke tahun sangat bervariasi di setiap Negara Bagian. Keputusan ini diambil berdasarkan hasil kesepakatan dengan Kementerian Pendidikan.

"Perjanjian Hamburg" adalah perjanjian antara Perdana Menteri dari setiap Negara Bagian dengan tujuan menstandarkan pendidikan umum di Republik Federal Jerman. (de.wikipedia.org)

Contohnya liburan musim panas yang bertepatan dengan akhir tahun ajaran dimulai bulan Juni di wilayah Jerman bagian utara, bergiliran hingga Negara Bagian yang terletak di wilayah selatan (Baden-Wuerttermberg dan Bavaria), yang mendapat giliran terakhir pada akhir bulan Juli.

Liburan musim panas inilah liburan terpanjang dalam satu tahun ajaran, 6 minggu lamanya. Tahun ajaran baru akan dimulai di minggu kedua bulan September setiap tahunnya di kedua Negara Bagian ini.

Kembali ke liburan Paskah.

Biasanya sejak minggu-minggu yang lalu terlihat kesibukan di mana-mana. Toko-toko dan pusat perbelanjaan menawarkan pernak-pernik dan kado 

Paskah yang beragam. Anak-anak di TK akan mulai sibuk membuat prakarya dan melukis telur dengan warna-warna yang indah.

Perayaan-perayaan di Jerman hampir selalu identik dengan anak-anak, termasuk perayaan Paskah. Orangtua mulai sibuk mencari hadiah untuk anak-anak mereka. Begitu juga kami.

Biasanya jika tidak ada rencana liburan ke luar kota, pada Minggu Paskah ada kesenangan kecil yang kami lakukan untuk anak kami. Menyembunyikan telur, coklat dan hadiah lain untuknya di sekitar halaman rumah.

Tahun 2020 ini adalah masa perayaan Paskah yang berbeda akibat pandemi corona yang menyerang hampir di seluruh belahan dunia. Tindakan lockdown, social dan physical distancing yang telah mulai diberlakukan di Jerman sejak tanggal  16 Maret lalu hingga 19 April nanti sepertinya akan diperpanjang. Sampai kapan? Belum ada keputusan, kemungkinan minggu depan akan ada pengumuman baru dari pemerintah.

Seharusnya tanggal 6 April lalu kami pergi liburan ke luar kota. Tetapi rencana yang telah kami atur sejak bulan Januari lalu harus rela dibatalkan. Dalam situasi yang tidak menentu dan penyebaran virus yang tidak kasat mata ini tidak ada satupun orang yang ingin mengambil risiko. 

Kanselir Jerman, Angela Merkel telah mengumumkan; semua masyarakat di Jerman wajib menjalankan aturan pembatasan kontak selama masa liburan Paskah, demi memutuskan penyebaran virus corona.

Ibadah ke Gereja untuk perayaan Paskah juga ditiadakan. Warga bisa mengikuti ibadah yang disiarkan langsung melalui radio, televisi dan internet di rumah masing-masing. Walaupun tetap saja ada yang menentang keputusan ini, tetapi sepertinya masyarakat dengan berat hati menerima dan melaksanakan aturan yang telah ditetapkan pemerintah.

Karena pandemi corona, perayaan yang biasanya identik dengan kebersamaan keluarga tidak bisa dihadirkan. Selama masa Paskah, ada satu hari yang biasanya kami gunakan untuk mengunjungi ibu mertua yang tinggalnya sekitar dua jam perjalanan ditempuh dengan kendaraan pribadi.

Sayang sekali tahun ini tidak mungkin kami penuhi, karena beliau tinggal di panti wreda. Kunjungan ke tempat tinggal warga senior dilarang karena mereka adalah warga yang sangat berisiko terinfeksi virus corona ini.

Paskah tahun ini memang berbeda dari tahun-tahun sebelumnya. Tetapi mungkin inilah waktunya kita semua diminta untuk merenung dan lebih meningkatkan rasa solidaritas kepada sesama.

Selamat Paskah untuk umat Kristiani!

Salam damai untuk semua.

.-------

HennieTriana Oberst

DE 10042020

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun