Tahun 2020 ini adalah masa perayaan Paskah yang berbeda akibat pandemi corona yang menyerang hampir di seluruh belahan dunia. Tindakan lockdown, social dan physical distancing yang telah mulai diberlakukan di Jerman sejak tanggal  16 Maret lalu hingga 19 April nanti sepertinya akan diperpanjang. Sampai kapan? Belum ada keputusan, kemungkinan minggu depan akan ada pengumuman baru dari pemerintah.
Seharusnya tanggal 6 April lalu kami pergi liburan ke luar kota. Tetapi rencana yang telah kami atur sejak bulan Januari lalu harus rela dibatalkan. Dalam situasi yang tidak menentu dan penyebaran virus yang tidak kasat mata ini tidak ada satupun orang yang ingin mengambil risiko.Â
Kanselir Jerman, Angela Merkel telah mengumumkan; semua masyarakat di Jerman wajib menjalankan aturan pembatasan kontak selama masa liburan Paskah, demi memutuskan penyebaran virus corona.
Ibadah ke Gereja untuk perayaan Paskah juga ditiadakan. Warga bisa mengikuti ibadah yang disiarkan langsung melalui radio, televisi dan internet di rumah masing-masing. Walaupun tetap saja ada yang menentang keputusan ini, tetapi sepertinya masyarakat dengan berat hati menerima dan melaksanakan aturan yang telah ditetapkan pemerintah.
Karena pandemi corona, perayaan yang biasanya identik dengan kebersamaan keluarga tidak bisa dihadirkan. Selama masa Paskah, ada satu hari yang biasanya kami gunakan untuk mengunjungi ibu mertua yang tinggalnya sekitar dua jam perjalanan ditempuh dengan kendaraan pribadi.
Sayang sekali tahun ini tidak mungkin kami penuhi, karena beliau tinggal di panti wreda. Kunjungan ke tempat tinggal warga senior dilarang karena mereka adalah warga yang sangat berisiko terinfeksi virus corona ini.
Paskah tahun ini memang berbeda dari tahun-tahun sebelumnya. Tetapi mungkin inilah waktunya kita semua diminta untuk merenung dan lebih meningkatkan rasa solidaritas kepada sesama.
Selamat Paskah untuk umat Kristiani!
Salam damai untuk semua.
.-------
HennieTriana Oberst