Awalnya mereka minta maaf dan menerangkan mestinya barang tidak semudah itu rusaknya. Kemudian menawarkan ganti rugi sejumlah uang, karena stok barang yang sama sudah tidak ada lagi di gudang mereka.Â
Karena saya tidak puas dengan jumlah ganti rugi yang mereka tawarkan, maka saya tolak. Lalu saya ajukan pilihan lain; bagaimana jika uang dikembalikan saja, sejumlah harga barang yang telah saya bayarkan.Â
Sedangkan barang rusak tersebut saya kirimkan kembali kepada mereka dengan ongkos kirim mereka yang menanggung. Untuk saya, tindakan ini sudah sangat memuaskan.
Tidak berbelit-belit, mereka langsung menyetujui permintaan tersebut, dan akan segera memprosesnya.
Headset yang rusak itu saya kirimkan esok harinya ke alamat perwakilan mereka yang lokasinya berada di satu negara di Eropa bagian timur.
Tiga hari kemudian uang saya telah dikembalikan utuh ke kartu kredit, sesuai cara bayar yang saya gunakan.
Dari pengalaman ini, saya mengambil kesimpulan bahwa sebagai konsumen terkadang kita harus lebih aktif menagih hak kita yang mungkin saja tidak terpenuhi secara otomatis.
Tidak ada salahnya mencoba, walaupun mungkin nilainya tidak seberapa.
-------
HennieTriana Oberst
DE 17022020