Bagi orang Indonesia yang menggunakan abjad Latin akan relatif lebih gampang mempelajarinya. Sedangkan Yu Lin merasa sangat kesulitan karena biasa menggunakan Aksara Cina (Aksara Han/Hanzi).
Dia mengatakan membutuhkan waktu relatif lebih lama untuk bisa membiasakan dirinya membaca dan mengerti tulisan abjad Latin.
"Tidak gampang mengubah cara kerja otakku ini. Atau mungkin aku yang bodoh ya?" Yu Lin berkata sambil senyum-senyum.
"Sama saja denganku, tidak bisa membaca Aksara Han." Aku menimpali ucapannya.
Bisa saya mengerti kesulitannya, karena saya juga setengah mati berusaha membaca dan mengingat berbagai tulisan bahasa Mandarin. Sampai sekarang pun saya tidak bisa mengingat karakter yang sederhana sekali pun.
Kabar baiknya setelah belajar keras, Yu Lin berhasil mendapatkan sertifikat bahasa Jerman tingkat A1. Dia pun bisa mengajukan permohonan izin tinggal di negara Jerman.Â
Jika visa telah didapatkan, kewajiban untuk mempelajari bahasa Jerman masih berlanjut ditambah kursus integrasi.
Kursus bahasa Jerman ini dimaksudkan untuk meningkatkan kemampuan bahasa Jerman orang asing, yang akan membantu dalam mencari pekerjaan atau melanjutkan pendidikan.Â
Sedangkan kursus integrasi jumlahnya sekitar 700 jam, gunanya untuk memberikan kemudahan beraktivitas dalam kehidupan sehari-hari, memahami hak dan kewajiban serta bersosialisasi dengan masyarakat di Jerman.
Syarat lainnya silakan dilihat sendiri di website Kedutaan Besar Jerman.
-------