Melihat perkembangan anak dari awal pertumbuhannya. Mengantar, menjemput dan mendampinginya melakukan kegiatan seperti sport, musik dan lainnya. Menemaninya pergi ke taman main, bertemu dengan teman-teman dan anak lainnya. Sekali-kali saya ikut melibatkan diri membantu kegiatan yang diadakan sekolahnya, dan masih banyak lagi yang tidak bisa dirinci satu persatu.
Di negara Jerman masih relatif banyak wanita yang memutuskan menjadi ibu rumah tangga dibandingkan di negara Eropa barat lainnya. Sebagian dari mereka menjadi ibu rumah tangga penuh tanpa berkarir di luar rumah, sebagian lagi bekerja paruh waktu.
Banyak perusahaan di Jerman yang mempekerjakan karyawan wanita yang bekerja paruh waktu. Kebijaksanaan tiap perusahaan berbeda-beda dalam menentukan berapa gaji per jam untuk karyawannya, tetapi upah minimum per jam sudah ada ketentuannya dari setiap bidang pekerjaan.
Saya memilih untuk total di rumah. Awalnya tidak segampang yang saya bayangkan. Mengubah kebiasaan dari kesibukan di kantor menjadi rutinitas rumah tangga dan aktivitas anak. Manajemen waktu juga harus diubah lebih fleksibel agar semua berjalan lancar dan menyenangkan.
Menjadi ibu yang hanya berkarir di rumah saja tidak saya dapatkan dari orang tua saya, karena ibu saya dulu adalah seorang kepala sekolah di salah satu SDN di kota kami hingga masa pensiunnya.
Saya dan suami bersama-sama telah memutuskan menjalani pilihan hidup seperti ini. Orang lain boleh menilainya kuno atau tidak, tergantung dari mana mereka memandangnya.Â
Masing-masing memiliki pilihan, seperti apa kita akan menjalani rutinitas hidup kita. Selama kita menikmatinya dan bahagia dengan pilihan tersebut, segalanya akan baik-baik saja.
Semoga.
.
-------
Hennie Triana Oberst - Deutschland 22.01.2020