Mohon tunggu...
Hennie Triana Oberst
Hennie Triana Oberst Mohon Tunggu... Wiraswasta - Penyuka traveling dan budaya

Kompasianer Jerman || Best in Citizen Journalism Kompasiana Awards 2023

Selanjutnya

Tutup

Otomotif Pilihan

SIM Seumur Hidup di Jerman yang Harus Ditukar

21 Januari 2020   05:28 Diperbarui: 21 Januari 2020   05:27 1219
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Membicarakan SIM, Surat Izin Mengemudi ini tak pernah ada habisnya. Terutama jika bertemu teman baru di sini yang sedang dalam proses mendapatkannya. Hampir selalu ada saja cerita menarik dari pengamalan tiap orang. Ada yang beberapa kali tidak lulus, ada yang mendapat penguji yang betul-betul streng.

Belum lama ini saya mengobrol dengan seorang tetangga yang mengatakan bahwa anak pertamanya baru saja mendapatkan SIM mobil. Di Jerman, ini adalah salah satu keberhasilan yang patut untuk dirayakan. Tak mudah mendapatkannya. 

Menurut peraturan di Jerman, setiap anak pada  usia 17 tahun dibolehkan untuk memiliki SIM. Tetapi untuk mengemudikan kendaraan harus ada pendamping yang duduk di sampingnya. 

Pendampingnya ini harus minimal berusia 30 tahun dan memiliki SIM paling tidak sudah 5 tahun. Nanti ketika anak tersebut genap 18 tahun, maka dia dibolehkan mengemudikan kendaraan sendiri tanpa pendamping.

Seperti yang sudah banyak mengetahuinya, biaya pembuatan SIM di Jerman tidak murah. Paling tidak uang sejumlah 2000 Euro harus disediakan. Biayanya bisa lebih besar lagi jika kita membutuhkan lebih banyak latihan dan ujian beberapa kali. 

Untuk mendapatkan SIM Jerman kita wajib mendaftar ke sekolah mengemudi. Mengikuti pelajaran teori dan kemudian praktek. Peraturan ini tidak berlaku untuk beberapa negara seperti Singapura, Jepang dan banyak lagi.

Di samping itu wajib mengikuti kursus P3K yang diselenggarakan oleh Palang Merah. Kursus berlangsung hanya satu hari, dari pukul 09:00 hingga 16:00. Waktu saya mengikuti, biayanya hanya 30 Euro. Sertifikat langsung diberikan di hari yang sama setelah kursus.

Bukti lainnya yang diperlukan adalah hasil pemeriksaan mata dari dokter mata atau optik.

Surat izin dari Landratsamt, kantor pemerintahan seperti Balaikota. Pengajuan surat izin ini harus melampirkan bukti pendaftaran sekolah mengemudi, sertifikat P3K, hasil pemeriksaan mata dan 1 lembar pasfoto. Biayanya waktu itu sebesar 40 Euro.

Jika surat izin ini belum didapatkan, kita belum bisa mengikuti ujian teori maupun praktek.

Sebagai contoh untuk SIM kelas B, khusus untuk SIM mobil.

Selain kelas teori, jam praktek wajib mengemudi adalah 12 jam; yang terdiri dari 5 jam di jalanan kota, 4 jam di highway dan 3 jam pada malam hari.

SIM lama tanpa batas waktu (commons.wikimedia.org/Contributions/JB-Firefox)
SIM lama tanpa batas waktu (commons.wikimedia.org/Contributions/JB-Firefox)

Berlaku seumur hidup

Memang benar adanya bahwa SIM di Jerman berlaku seumur hidup, tidak ada tanggal kapan batas berlakunya.  Misalnya seseorang mendapatkan SIM pada usia 18 tahun dan sekarang sudah berusia di atas 40 tahun, SIM dia tetap yang dengan foto ketika muda. Kelihatan lucu memang.

Tetapi Jerman harus ikut serta menyesuaikan dengan peraturan negara-negara Uni Eropa. Sejak tahun 2013 Surat Izin Mengemudi yang baru diterbitkan hanya berlaku 15 tahun.

Bagi pemegang SIM keluaran sebelum 2013 harus diganti sesuai waktu yang ditentukan. Tenggang waktu yang diberikan untuk penggantian ini sangat panjang. Jadi tidak perlu terburu-buru menggantinya.

Penggantian dokumen setiap 15 tahun ini selain untuk aktualisasi data juga untuk mencegah pemalsuan dokumen.

Izin mengemudi di Jerman tetap berlaku seumur hidup. Penggantian SIM ini tidak dibutuhkan tes mengemudi atau tes apapun. Pengecualian jika ada gangguan kesehatan. Biayanya hanya sebesar 24 Euro.

Giliran saya kapan? Masih lama, masih SIM anak bawang.

-------

Hennie Triana Oberst - Deutschland 20.02.2020

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Otomotif Selengkapnya
Lihat Otomotif Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun