Mohon tunggu...
Hennie Engglina
Hennie Engglina Mohon Tunggu... Freelancer - Pelajar Hidup

HEP

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Tidak Perlu Gila untuk Melakukan Hal Gila

11 Oktober 2019   05:04 Diperbarui: 14 Oktober 2019   00:47 745
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Adanya kepincangan pandangan dan tata kelola terhadap ketiga hal tersebut itulah yang menyebabkan ketidakseimbangan dalam memandang hidup dan menjalani kehidupan. Tampaknya, itulah yang terjadi pada diri Syahrial dan istrinya.

Pikiran mereka diindoktrinasi sedemikan rupa sehingga mereka hanya memandang satu titik yang menjadi tujuan yang hendak dicapai dalam paham radikalisme yang mereka anut. Hasilnya, mereka tidak perlu gila untuk melakukan hal gila.

***

"Mental health is important at every stage of life, from childhood and adolescence through adulthood."

[Kesehatan mental penting di setiap tahap kehidupan, mulai dari masa kanak-kanak dan remaja hingga dewasa]

Negeri ini tidak kekurangan orang pintar. Kita hanya kehilangan orang bijak. Negeri ini dipenuhi para tokoh. Kita hanya kehilangan keteladanan. Badai tidak sedang menggaduhkan kita. Kekuasaan hanya sedang beradu kekuasaan.

Dunia bukan berisik. Kita hanya sedang kelebihan pembicara. Kita bukan bangsa yang kecil. Kita hanya ditindih jiwa-jiwa yang membesarkan dirinya. Anak-anak tak sudi menjadi kanak-kanak. Orang dewasa menggantikannya.

Sistem jaringan komputer yang saling terhubung secara global oleh internet telah membelah dunia menjadi dua bagian, yakni dunia nyata dan dunia maya.

Dunia yang telah dibagi dua ini pun seolah menciptakan "manusia-manusia bipolar" (Bipolar Disorder), yakni manusia yang bisa mengalami perubahan emosi secara ekstrim karena melihat suatu tulisan atau tayangan.

Dunia yang terbelah ini juga seolah telah ikut membelah kepribadian manusia menjadi "manusia-manusia berkepribadian ganda" (DID). Di dunia nyata ia orang baik. Di dunia maya ia mengaktualisasikan sisi jahat dari dirinya.

Jika kita peduli, kita akan memulai dari diri kita dan keluarga kita. Tak perlu jauh mengamati semut di seberang lautan, sebab mungkin gajah telah di pelupuk mata.

Tak hanya sehat tubuh, tetapi juga sehat hati; perasaan, sehat pikiran, sehat watak; sifat; tabiat; karakter, dan sehat rohani (kita dan Tuhan; kita dan ciptaan lainnya). Di situlah letak kesehatan mental kita.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun