Mohon tunggu...
Hennie Engglina
Hennie Engglina Mohon Tunggu... Freelancer - Pelajar Hidup

HEP

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

"Polisi Baik: Polisi Tidur, Patung Polisi, Polisi di TV"

6 Oktober 2019   18:11 Diperbarui: 7 Oktober 2019   20:34 743
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ada banyak hasil riset membuktikan, bahwa cuaca bisa memengaruhi emosi manusia. Berdiri berjam-jam di jalan beraspal di bawah terik matahari bisa membuat perubahan mood seseorang.

Mungkin itu yang membuat Aipda "R", Satlantas Polresta Bogor Kota, melakukan tindak kekerasan terhadap Kholil (25), seorang pengemudi ojek online (Ojol). Akan tetapi, apakah hanya faktor itu saja? Saya pikir, tidak. Sebab, tidak semua polisi Satlantas berlaku serupa R.

Sabtu (5/10) dunia maya dihebohkan dengan viralnya sebuah video kiriman masyarakat yang meliput aksi oknum polisi Satlantas yang menendang, memaki, dan memukul helm di kepala seorang pengemudi Ojol di hari yang sama sekitar pukul 11.30 WIB di dekat Tugu Kujang, Bogor, Jawa Barat.

Pasalnya, Kholil melanggar area steril yang akan dilewati oleh Presiden Joko Widodo yang sedang mengarah dari Halim Perdana Kusuma menuju ke Istana Bogor.

Menyadari bahwa ia telah melanggar area steril tersebut, dari jauh tampak Kholil berjalan menuju ke R dan seorang Polisi lainnya dengan mengatupkan kedua telapak tangannya, yang secara bahasa tubuh pada konteks itu adalah pertanda menyadari salah dan memohon maaf.

tangkapan layar video Tribun Timur Youtube
tangkapan layar video Tribun Timur Youtube
Dari arah berlawanan R juga bergerak mendekat kepada Kholil, sambil berkata: "Sini!". Saat yang sama terdengar suara rekannya berkata: "Iya, nggak tahu. Monyet tuh orang tuh!".

tangkapan layar video Tribun Timur Youtube
tangkapan layar video Tribun Timur Youtube
Ketika Kholil telah semakin dekat kepada R, dengan kedua telapak tangan yang tetap terkatup, Kholil tampak membungkukan badannya pertanda rasa hormat dan kesadaran penuh bahwa ia telah bersalah.

tangkapan layar video Tribun Timur Youtube
tangkapan layar video Tribun Timur Youtube
Kira-kira berjarak 1 meter di depan R, Kholil berhenti dan makin membungkukan badannya seperti gerakan seseorang yang membungkuk hendak mencium tangan tanda hormat.

tangkapan layar video Tribun Timur Youtube
tangkapan layar video Tribun Timur Youtube
tangkapan layar video Tribun Timur Youtube
tangkapan layar video Tribun Timur Youtube
R menyambut itu dengan tendangan.

tangkapan layar video Tribun Timur Youtube
tangkapan layar video Tribun Timur Youtube
tangkapan layar video Tribun Timur Youtube
tangkapan layar video Tribun Timur Youtube
Dan, R memukul helm di kepala Kholil dengan keras.

tangkapan layar video Tribun Timur Youtube
tangkapan layar video Tribun Timur Youtube
tangkapan layar video Tribun Timur Youtube
tangkapan layar video Tribun Timur Youtube
***

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun