2. Tiba-tiba Membaik
Selain kemiripan waktu menangis, ada pula kemiripan cerita dari orang-orang yang sudah akan pergi (meninggal), yakni kondisi kesehatannya tiba-tiba menunjukkan gejala membaik.
Ini biasanya terjadi bagi mendiang yang sebelumnya mengalami sakit beberapa waktu lamanya. Ada satu hari di mana tiba-tiba kondisinya terlihat mengalami perubahan baik dalam pandangan keluarga yang mendampinginya maupun oleh pihak medis yang menanganinya.
Misalnya: sebelumnya ia tidak lagi memberi respons apa-apa, tiba-tiba di hari itu ia membuka mata atau memberi gerakan dari anggota tubuhnya, atau bisa berbicara, bisa makan, bisa minum, dan lainnya, padahal sebelumnya ia tidak dapat melakukan semua itu atau sebelumnya kondisinya sudah sangat mengkhawatirkan.
Setelah hari yang berbeda itu, ia kembali kepada kondisi yang sama seperti sebelumnya, bahkan biasanya setelah itu menjadi lebih kritis. Dan akhirnya, ia meninggal. Orang pun berkata: "dia sempat bikin senang sebelum pergi".
3. Menunggu yang Ditunggu
Hal lain yang juga mirip dan kerap terjadi adalah kematian yang seolah ditunda karena menunggu seseorang yang diyakini oleh keluarga adalah orang yang diharapkan oleh mendiang ada pada saat ia pergi selamanya. Misalnya: anaknya, cucunya, ibunya, dan lainnya.
Kepergian Presiden ke-3 RI, BJ Habibie, juga meninggalkan cerita yang sama seperti dituturkan oleh menantu Beliau dalam suatu wawancara di CNN TV, bahwa Beliau seakan menunggu kedatangan cucunya yang bersekolah di Amerika.
Hal yang sama saya alami ketika papi dan mami saya meninggal. Pada saat papi saya mengalami kecelakaan dan langsung koma, kondisinya sudah sangat kritis. Sehari setelah saya tiba dari Manado, ia pun pergi untuk selamanya (2005). Demikian juga mami saya, sehari setelah saya tiba dari Jakarta, mami pun menutup mata (2014).
"Death is a challenge. It tells us not to waste time."Â (Leo Buscaglia)
Salam. HEP.-