Nah, tidak usah berpanjang lagi, mohon pihak kepolisian segera menemukan siapa pemilik video tersebut dan siapa yang menyebarkan itu sehingga menjadi konsumsi publik.
Yang pasti, video itu direkam oleh orang yang hadir pada saat pengajian itu. Dan, karena UAS mengatakan "intern umat Islam", maka perekam video itu kuat dipastikan adalah beragama Islam.
Kalau dia menyebarkan itu kepada sesama kaum Muslim, ya, wajarlah, karena pernyataan itu adalah pengajaran dari pemimpin umat mereka. Namun, bagaimana video itu akhirnya bisa sampai ke orang Kristen? Lalu, mengapa ia membagikan video itu ke orang Kristen? Apa maksud dan tujuan dia melakukan itu?
Atau, bisa juga, video itu dibagikan di media sosial, lalu ada orang Kristen yang menonton dan dialah yang membagikan video itu ke sesama orang Kristen dan akhirnya terus menyebar dari orang Kristen ke orang Kristen lainnya.
Namun, tetap pertanyaanya sama, yakni apa maksud si pemilik akun mengunggah video itu hingga menjadi tayangan yang bisa dilihat orang banyak? Kalau itu dikhususkan untuk kalangan Islam, maka seharusnya postingan itu tidak bersifat publik, melainkan khusus, seperti pada Facebook, ada pengaturan untuk bisa memilih apakah postingan bisa dilihat oleh publik atau khusus.
Inilah yang harus diselidiki, sebab jangan sampai tujuan mempublikasikan video itu adalah untuk memprovokasi umat Kristiani dan berharap umat Kristiani akan bereaksi, termasuk salah satunya dengan melaporkan UAS ke pihak berwajib. Kemudian mulailah lagi gelombang protes dari kelompok tertentu dengan slogan andalan "kriminalisasi ulama". Dan, demo lagi.
Umat Kristen harus mewaspadai dan tidak terpancing upaya-upaya provokasi dalam bentuk apa pun dari pihak-pihak yang tidak ingin NKRI bersatu teguh, rukun, dan damai. Kita harus mendidik pikiran kita untuk memandang segala perkara dengan BERHIKMAT. Berhikmat dalam menilai zaman dan berhikmat dalam menilai setiap perkara yang dihadapkan kepada kita.
"Salib" di bibir Ustad Abdul Somad bukanlah salib Yesus Kristus. Umat Kristen tidak percaya kepada simbol salib. Kami percaya kepada Yesus yang tersalib, mati, dan bangkit!
Sekali lagi, salib yang kami imani itu bukan di dinding atau di gunung atau yang ditempel di gedung gereja! Salib Yesus itu di darah dan daging kami!, dan Yesus Kristus di hati kami! Bukan di patung! Juga bukan di palang kayu salib buatan manusia!
Sekian dari saya.
Salam. HEP.-