Lagi viral nih! Seorang Youtuber Gaming bernama Kimi Hime (KH) protes kepada pemerintah melalui videonya bertajuk "Dear Bapak Presiden Joko Widodo....". Videonya menjadi viral.
Hingga tulisan ini tayang, video yang dipublikasikan pada tanggal 24 Juli 2019 itu telah menduduki posisi trending ke-6 di Youtube dan telah ditonton sebanyak 14 jutaan kali dengan 13 ribuan komentar, termasuk saya di dalamnya.
Dengan begitu, bukankah seharusnya ia pun mengerti maksud Asosiasi Pengawas Penyiaran Indonesia (APPI) yang mendatangi Komisi I DPR RI untuk mengadukan konten KH yang dipandang terlalu vulgar?
Bukan hanya pakaian yang dikenakan dan sampul video yang begitu jelas hendak menampilkan bagian dari tubuhnya yang mungkin dibanggakannya untuk diketahui dan dilihat banyak orang, tetapi judul-judul videonya juga, tampaknya, dengan sengaja dibuat untuk menggiring pikiran pembacanya ke arah yang negatif.
KH menyebutkan, bahwa tiga videonya telah dihapus oleh Youtube karena complaint pemerintah. Tiga video yang dihapus tersebut berjudul:
- Strip Challenge! Mati 1 Kali = Buka Baju!
- Keasikan Bermain Gadis Ini Mengeluarkan Cairan Lengket = Uncencored Full HD MP4
- Lagi Tegang, Eh Keluar Putih-Putih!?
Strategi menarik viewer dengan kalimat yang vulgar kerap kita temukan pada judul-judul video di Youtube, walau isinya mengecewakan orang yang berpikir akan menemukan hal yang membuatnya ingin melihat konten video dari diksi vulgar yang tertulis pada judulnya (clickbait).
Melihat cara berpakaian KH pada video-videonya yang sedang bermain game juga gambar-gambar sampul video serta pemilihan judul yang bernuansa vulgar itu, maka ketiga hal itu menjadi terkait satu dengan lainnya, bahwa tampaknya KH menggunakan strategi "vulgar" itu guna makin menarik viewer dan subscriber yang umumnya adalah kaum Adam sebab konten video-videonya adalah permainan game yang umumnya dimainkan oleh laki-laki.
Namun, dari paparan KH pada video protesnya, KH menolak bahwa channel Youtubenya telah melanggar syarat dan ketentuan yang berlaku untuk konten-konten Youtube di Indonesia. Menurutnya, unsur pornografi tidak terpenuhi pada video-videonya. Oleh sebab itu, ia meminta Jokowi "membela"-nya.
Karena penolakannya itulah, saya bertanya, mengapa ia tidak membuat video "Dear Presiden Joko Widodo...." dengan tampilan seperti di bawah ini?
Menarik, bahwa KH menyanggahnya dengan mengatakan "hanya 16%"Â dan saya tidak suka pilihan kata "hanya". Nominal persentasenya memang kecil, tetapi hal dampak negatif dari yang ditampilkannya tidak dapat dipastikan juga sama kecilnya dengan "hanya 16%".Â
Orang dewasa dapat mencerna konten videonya dengan filter kedewasaan diri. Namun, bagaimana dengan anak-anak? KH sendiri mungkin tidak pernah tahu dampak negatif apa yang sudah terjadi pada para viewers-nya.
Lalu, bagaimana tanggapan netizen? Sebagian besar komentar netizen memandang KH untuk sebaiknya introspeksi diri. Rupanya sudah ada pula netizen yang menegur KH sebelumnya, tetapi menurut mereka, KH tidak hirau.
Alih-alih berharap mendapat simpati, netizen justru pada umumnya mendukung tindakan Kominfo atas ketiga video dan channel Youtube KH.
Oh, Kimi Hime ...
Salam. HEP.-
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H