"Saya sangat bersyukur kepada Tuhan, Allah Pencipta langit dan bumi, bahwa saya diijinkan untuk ditahan di mako Brimob. Saya bersyukur diijinkan tidak terpilih di Pilkada DKI 2017. Jika saya terpilih lagi di Pilkada tsb, saya hanyalah seorang laki-laki yang menguasai Balai Kota saja, tetapi saya disini belajar menguasai diri seumur hidup saya. Kuasai Balai Kota hanya untuk 5 tahun lagi. Saya jika ditanya jika waktu bisa diputar kembali, mau pilih yang mana? Saya akan katakan saya memilih ditahan di mako utk belajar 2 tahun (lib[?]ran remisi 3,5 bulan), untuk bisa menguasai diri seumur hidupku. Jika terpilih lagi, aku akan semakin arogan dan kasar dan semakin menyakiti hati banyak orang. Pada kesempatan ini saya juga mau sampaikan kepada Ahokers, para PNS DKI, para pembenciku sekalipun, aku mau sampaikan mohon maaf atas segala tutur kata, sikap, perbuatan yang sengaja maupun tidak sengaja menyakiti hati dan perasaan saudara dan anggota keluarganya. Saya mohon maaf dan saya keluar dari sini dgn harapan panggil saya BTP bukan Ahok."
Saya menemukan tiga catatan penting pada paragraf ini.
(1) Mengerti Maksud Allah.
Tidak ada yang lebih penting kecuali mengerti! Mengerti apa maksud Allah sehingga Ia mengijinkan sesuatu terjadi. Pada perkara yang paling buruk sekalipun, ada maksud kebaikan Allah di situ, yakni menuntun manusia kepada hidup yang berkenan atau makin berkenan kepada-Nya. Tanpa mengerti, maka apa yang terjadi itu berlalu begitu saja tanpa perubahan hidup!
Sayangnya, tidak sedikit orang tidak mau tahu apa maksud Allah terhadap peristiwa yang terjadi di hidupnya. Ia terus mencari sebab pada orang lain dan pada keadaan atau situasi atau apa pun di luar dirinya sendiri.
Oleh sebab itu, tidak heran, walaupun apa yang dialami bukanlah hal sederhana atau kecil, tetapi karena ia tidak mengerti maksud Allah bagi dirinya secara pribadi, maka apa yang dialami tidak kunjung membuatnya hijrah!
Puji syukur kepada Tuhan Yang Mahesa, dalam perenungan sepanjang berada di balik jeruji, BTP telah menemukan maksud Allah bagi dirinya secara pribadi, bahwa apa yang terjadi itu adalah untuk menjadikannya manusia baru!
BTP telah menemukan mutiara yang indah dan tak ternilai harganya di dalam kerang penjara.
Demikianlah, bahwa tidak ada peristiwa apa pun yang terjadi di bawah kolong langit ini di luar pengetahuan Allah, Sang Pencipta. Selalu ada pesan Allah yang harus dicari tahu dan dimengerti oleh ciptaan-Nya yang berakal budi.
(2) Manusia Baru.
Oleh sebab itu, BTP bersyukur, bahwa ia tidak terpilih lagi di Pilkada DKI 2017 lalu. BTP bersyukur, bahwa ia boleh menjalani proses didikan Allah melalui hukuman yang diberikan kepadanya selama dua tahun yang sudah dilaluinya.