Lega! Akhirnya, bisa menulis lagi setelah melalui hari-hari serba terengah-engah.
Setelah seharian ikut menyiapkan perayaan Natal, barulah pukul 17.55 saya bisa duduk manis di taxi online menuju Avenue of the Stars, Lippo Mall Kemang. Itulah waktu beralih fokus ke Kompasianival sampai-sampai saya tidak memikirkan bahwa ada lokasi yang biasanya macet parah pada jam-jam pulang kerja apalagi malam Minggu seperti itu.
Seorang Satpam menghentikan taxol yang saya tumpangi untuk memberi jalan kepada kendaraan yang ke luar dari sebuah kompleks ruko. Baiklah. Satu kendaraan, silakan. Namun, kendaraan lain rupanya hendak ikut pula di belakangnya.
Watak tegas saya pun kambuh. Mereka belum merasakan antrian panjang seakan tak berujung dan bergerak bak keong itu sementara waktu terus bergulir entah jam berapa saya akan sampai di tujuan.
Saya membuka kaca mobil, lalu berkata kepada Satpam itu, "Yang di belakang itu tahan dulu, Pak. Satu aja!"Â Tuh, kan, kambuh! "Iya, Bu,"Â jawab Satpam itu. Kata Pak Supir, "Pasti dia pikir ibu, Polwan. Kedengaran taat gitu,"Â sambil tertawa.
Akhirnya tiba juga saya di tujuan. Jelas acara malam itu sudah dimulai. Mereka yang terpilih meraih Awards Kompasiana 2018, menurut saya, memang adalah orang-orang yang pantas untuk menerimanya. Saya kira, semua bisa puas dengan hasil ini.
Segala kekecewaan yang pernah menyusup tatkala melihat nama-nama Nomine semoga terhapus sudah. Sebab, untuk menetapkan nama peraih Awards tentulah tidak diputuskan oleh satu orang melainkan melibatkan banyak "kepala". Berbagai sudut pandang pemikiran terakomodir di situ dalam proses pertimbangan hingga pada keputusan akhir.Â
Saya percaya kepada Pengelola Kompasiana bahwa mereka tidak sebodoh saya dalam menilai kelayakan dan kepatutan dan tentu saja saya percaya kepada kehendak Tuhan. Saya kira itu juga yang harus dimiliki oleh dua kubu paslon Pilpres 2019.
Terkadang, manusia berharap apa, yang terjadi apa. Tidak selalu sesuai keinginan kita. Mau baik atau tidak, semua tidak terjadi di luar pengetahuan Tuhan. Seyogianya kita menyadari bahwa kita ini ada dalam progam Tuhan. Tuhan punya waktu-Nya sendiri. Tuhan punya rencana-Nya sendiri. Tuhan punya maksud dan tujuan-Nya sendiri.Â
***
Sukacita sekali rasanya bisa bertemu langsung dengan semua peraih Awards. Mbak Wahyu Sapta, yang berdua kami sudah ramai dari percakapan di inbox FB dan WA. Beliau adalah peraih penghargaan Kompasiana Awards 2018 Kategori Best in Fiction. Selamat, mBaaaak!!Â