Mohon tunggu...
Hennie Engglina
Hennie Engglina Mohon Tunggu... Freelancer - Pelajar Hidup

HEP

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Artikel Utama

Anak-anak Kucing Bisa Berbeda Ayah

7 November 2018   05:41 Diperbarui: 30 Januari 2019   01:01 2556
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tahukah Anda? Anak-anak kucing yang satu di dalam kandungan induknya bisa berbeda-beda ayah.

Mungkin ada yang memerhatikan atau mungkin juga tidak, bahwa ada anak-anak kucing yang lahir dari satu kandungan kucing betina tapi mereka tampak jelas berbeda satu dengan yang lain.

Itu bisa dilihat dari perbedaan warna yang mencolok atau beda jenis bulunya bahkan berbeda ras atau jenisnya. Jika demikian itu berarti bahwa, walau mereka satu di dalam kandungan, mereka berbeda ayah.

Dalam dunia medis ini disebut "superfecundity" (multiple fathers) atau superfetasi.

Dalam satu tahun kucing mengalami musim kawin sekitar tiga bulan sekali. Setiap musim kawin kucing mengalami masa birahi kurang lebih antara 5-8 hari atau 7-10 hari.

Dalam masa birahi itu kucing betina akan sangat menarik bagi kucing laki-laki. Satu ekor kucing betina bisa dikawini oleh beberapa ekor kucing jantan dalam satu kali masa birahi.

Berbeda dengan manusia, masa subur atau ovulasi perempuan terjadi setiap bulan di dalam siklus menstruasi, sedangkan ovulasi kucing betina terstimulasi oleh proses kawin.

Kucing betina barulah memiliki masa subur bila melakukan proses kawin. Proses kawin itu sekaligus menjadi induksi untuk merangsang indung telur melepaskan sel telur yang siap dibuahi oleh sel sperma. Ini disebut ovulasi induksi.

Dengan demikian, jika kucing betina tidak melakukan proses kawin, ia tidak punya masa subur.

Oleh rangsangan proses kawin, sel telur akan dilepaskan dari indung telur kira-kira 20-50 jam setelah proses kawin. Itulah waktu masa subur kucing betina di mana sel telurnya siap dibuahi oleh sel sperma kucing jantan.

Sementara kucing bisa kawin 10 kali dalam 1 jam, bahkan selama masa birahi kucing bisa kawin sampai 50 kali. Inilah yang menyebabkan anak-anak kucing betina dapat memiliki ayah yang berbeda-beda.

Setiap masa subur, sel telur yang dilepaskan akan dibuahi oleh sel sperma yang sedang ada di saluran reproduksi. Pada masa subur pasca proses kawin berikutnya indung telur mengeluarkan lagi sel telurnya. Sel telur itu dibuahi lagi oleh sel sperma kucing jantan lain.

Maka, jadilah anak-anak kucing di dalam satu kandungan saling berbeda ayah.

Superfetasi juga bisa terjadi pada manusia, yakni bayi kembar bisa berasal dari ayah yang berbeda. Ini kondisi yang tergolong amat langka namun terjadi, misalnya pada sepasang bayi kembar di Vietnam yang tes DNA-nya membuktikan bahwa mereka berbeda ayah [sumber: 6].

Lebih jauh silakan menyimak artikel-artikel pada catatan sumber di bawah ini.

Sumber: 1 | 2 | 3 | 4 | 5 | 6

Salam. HEP.-

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun