Mohon tunggu...
Hennie Engglina
Hennie Engglina Mohon Tunggu... Freelancer - Pelajar Hidup

HEP

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Mengenal Apa Itu 'Janji'

15 Agustus 2018   20:26 Diperbarui: 27 Januari 2019   18:31 1536
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Tidak terhitung lagi sudah berapa banyak janji yang diucapkan oleh manusia yang tidak terwujud. Hal ini disebabkan manusia terkadang menjanjikan apa yang ia sendiri tidak dapat pastikan. 

Janji adalah sesuatu yang, tidak bisa tidak, harus ditepati. KBBI Daring menyebutkan 'janji' adalah ucapan yang menyatakan kesediaan dan kesanggupan untuk berbuat. Ada 'Kesediaan'. Ada 'Kesanggupan'.

Kesediaan

'Kesediaan' dari kata 'sedia', yakni siap; sudi; rela; mau. Perhatikanlah, bahwa di sini bukan 'ingin', tetapi 'MAU'. 'Mau' adalah kehendak yang sungguh-sungguh; tekad.

Sedangkan kata 'ingin' itu sebatas harapan; hasrat; dan juga bisa berarti 'mau' namun 'mau' dalam konteks 'ingin', yakni ketika apa yang diinginkan sudah pasti akan didapatkan, di situ arti 'mau' dipakai untuk kata 'ingin'.

Karena 'janji' itu berarti 'kesediaan' yang 'mau', maka itu berarti pengucap janji akan sungguh-sungguh mengerjakan janji itu. Siap melakukan itu; sudi melakukan itu; mau melakukan itu, dan rela melakukan itu.

Kesediaan yang 'mau' memberi penekanan pada "tindakan mengerjakan mau" itu. Ada aksi, ada kerja, ada upaya, ada usaha, ada perbuatan yang dilakukan untuk mewujudkan janji itu. Jadi, bukan sekadar ucapan, melainkan ada perbuatan untuk memenuhi janji.

Dan, yang melakukan itu adalah si pengucap janji itu. Ia yang berucap, ia yang mewujudkan itu. Ia adalah subjek pengucap janji, ia pula adalah subjek pelaksana penggenapan janji itu. Pengucap janji adalah pelaksana janji.

Kesanggupan

Selain 'kesediaan,  janji juga adalah 'kesanggupan'. Kesanggupan dari kata 'sanggup': mampu; cakap; dapat. Berani dijanjikan, sebab diri memiliki kesanggupan atau kemampuan atau kecakapan untuk dapat mewujudkan janji itu.

Karena janji mengandung pernyataan kesanggupan, maka kesanggupan mendahului janji. Kesanggupan harus lebih dahulu ada sebelum janji itu ada. Ada janji karena ada kesanggupan. Bukan berucap janji tanpa adanya kesanggupan untuk itu.

Oleh sebab itu pengucap janji harus terlebih dahulu mengenali diri sendiri: apakah ia punya kesanggupan untuk itu; apakah ia punya kemampuan melakukan itu; apakah ia punya kecakapan mengerjakan janji itu.

Bila diri belum punya kesanggupan; kemampuan; kecakapan, maka yang pertama-tama harus dilakukan adalah punyai dulu kesanggupan itu; miliki dulu kemampuan untuk itu; peroleh dahulu kecakapan untuk mengerjakan janji itu. Dengan itu barulah janji dapat digenapi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun