*Â Karena itu seorang rendah hati enggan mengulik kekurangan orang lain apalagi menghakimi. Bagi seorang rendah hati, lebih baik baginya membicarakan kelebihan orang lain daripada kekurangan orang lain.
* Kesadaran akan kekurangan diri sendiri mewaspadai hati yang rendah untuk tidak mengangkat telunjuk kepada orang lain. Seorang rendah hati sangat berhati-hati dalam hal ini.
*Â Rendah hati mendefinisikan kelebihan adalah kerja diri, bukan pengumuman diri. Seorang rendah hati memandang kelebihan diri adalah potensi diri untuk dikerjakan, bukan untuk diperkatakan.
*Â Dengan itu, seorang rendah hati lebih mengerjakan potensi dirinya daripada membicarakannya.
*Â Seorang rendah hati tidak berminat, tidak mau, bahkan tidak suka membicarakan atau memperkatakan kelebihan; kehebatan; kemampuan dirinya apalagi memuji-muji dirinya sendiri. Itu jauh dari seorang yang rendah hati.
*Â Rendah hati tidak mendiamkan kelebihan orang lain apalagi menyangkalinya. Rendah hati mengakui kelebihan yang dimiliki orang lain. Tidak segan memuji kelebihan orang lain.
*Â Rendah hati melapangkan hati. Bukan hanya hati tidak mudah tersinggung, tidak mudah terlukakan, tetapi juga siap dinomorduakan, siap tidak dianggap, siap tidak dihargai, siap direndahkan, siap dihina, dan sebagainya.
* Ada kerelaan hati atau keikhlasan yang tinggi untuk menanggung segala perkara.
*Â Rendah hati adalah kesabaran tertinggi dan ketabahan terkuat dari rata-rata kemampuan seorang manusia untuk sabar dan tabah.
*Â Rendah hati memaafkan orang yang bersalah kepadanya. Tidak menyimpan sakit hati, amarah, benci, apalagi dendam. Rendah hati memberi kesempatan bagi orang lain yang melakukan kesalahan untuk memperbaiki dirinya.
*Â Sebaliknya, rendah hati menyadari dan mengakui kesalahan diri. Seorang yang rendah hati tidak menunggu untuk minta maaf atas kesalahan yang dibuatnya. Tidak sungkan untuk mengakui itu.