Mohon tunggu...
Hennie Engglina
Hennie Engglina Mohon Tunggu... Freelancer - Pelajar Hidup

HEP

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Ketika Kepala Lebih Tinggi dari Topi

8 Juli 2018   17:58 Diperbarui: 25 Januari 2019   03:08 1709
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Orang beriman akan memandang topi di atas kepalanya adalah anugerah Tuhan bukan untuk membuat ia tinggi hati; sombong; angkuh, melainkan supaya ia makin berkenan kepada Tuhan.

Tidak sedikit hati yang menjadi merasa sedih, sakit, dan terluka karena kesombongan; keangkuhan; tinggi hati manusia. Mungkin kita tidak tahu itu. Mungkin kita tidak mendengar keluhannya. Mungkin kita tidak melihat tetesan air matanya.

Akan tetapi, Tuhan melihat itu semua. Sadar atau tidak sadar, tahu atau tidak, kesombongan; keangkuhan; tinggi hati hanya meninggalkan goresan di hati manusia. 

Kepala takkan mendongak, bila hati merendah. Topi takkan menyakiti, bila hati mengasihi.

Semoga kepala kita tidak lebih tinggi dari topi kita.

Salam. HEP.-

Senandika: 1  | 2 | 3-8 | 9-15 | 16 | 17-21 | 23 | 24 | 25 | 26-27 | 28

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun