Mohon tunggu...
Hennie Engglina
Hennie Engglina Mohon Tunggu... Freelancer - Pelajar Hidup

HEP

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Ketika Kepala Lebih Tinggi dari Topi

8 Juli 2018   17:58 Diperbarui: 25 Januari 2019   03:08 1709
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

3. Topi penghargaan atau penghormatan.

Diberikan oleh masyarakat atau negara atau dunia sebagai tanda penghormatan dan penghargaan atas karya atau pengabdian atau jasa atau prestasi yang membanggakan dan mengharumkan nama bangsa dan negara.

Teori sosial menyebut ini Assigned status. Misalnya:  gelar kepahlawan, gelar penganugerahan tanda jasa, bintang, satyalacana, nobel, purtlizer, grammy, dan lainnya.

Demikianlah manusia beroleh topi di atas kepalanya yang membuatnya beroleh status tersendiri di dalam masyarakat. 

Manusia dan Kepalanya

Tidak ada yang salah dengan topi-topi itu. Topi-topi itu tidak membedakan manusia. Topi-topi itu hanya memberi tempat yang berbeda di antara manusia. Tempatnya yang berbeda, tetapi manusianya tidak.

Tempat, dalam hal ini status sosial, yang berbeda tidak membuat manusia itu menjadi berbeda dari manusia lainnya. Manusia yang tinggal di istana dan manusia yang tinggal di bawah kolong jembatan, keduanya manusia. Ketika bertukar tempat, yakni yang dari bawah kolong jembatan pindah ke istana dan sebaliknya, maka masih tetap sama, yakni manusia.

Bukan topi yang membedakan manusia, tetapi kepala manusia-lah yang membedakan manusia karena topinya.

Di satu sisi, topi itu memberi kebaikan dan keuntungan bagi manusia. Namun, pada sisi lain, topi itu bisa membahayakan diri pemiliknya, karena topi-topi itu cenderung membuat manusia menjadi tinggi hati; sombong; angkuh.

Topi di kepala manusia cenderung mendongkrak hati manusia menjadi tinggi hingga mendorong kepalanya lebih tinggi dari topinya.

Manusia bertopi cenderung memandang dirinya lebih tinggi dari manusia lainnya bahkan bisa menganggap diri punya hak berkuasa atas manusia lain seolah-olah manusia tak bertopi tak punya Pencipta. 

Andai saja kita tidak akan mati, tetapi kita semua akan mati dengan tanpa topi seperti ketika pertama kali kita ada di dunia ini tanpa topi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun