Bila Julid itu adalah sampah yang tak berguna, maka pikiran kita dapat mendaur ulang julid menjadi sesuatu yang positif dan bermanfaat bagi diri kita.
Julid bisa dikoordinir dan direkonstruksi secara positif oleh pikiran kita dan diolah menjadi bahan motivasi untuk lebih bekerja keras meningkatkan diri kita di segala bidang kehidupan.
Julid bisa memicu persaingan sehat antara manusia apabila julid bisa dikontrol oleh manusia itu sendiri untuk diarahkan menjadi pemacu semangat bekerja dan berkarya.
Namun bila julid itu yang justru mengontrol pikiran kita, maka sudah saatnya membuang rasa itu dari hati kita. Â Â
Satu hal yang harus kita sadari bahwa tidak semua pencapaian untuk menjadi lebih dari orang lain atau mengalahkan saingan akan direngkuh oleh manusia.
Pada langkah tertentu kita akan tiba pada tapal batas kehendak kita sendiri untuk menerima kehendak Yang Mahakuasa, bahwa kita hanya sampai di situ.
Ada "takdir" Allah yang tidak dapat dilewati oleh manusia. Jadi, "Anda Jangan Julid".
Salam. HEP.-
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H