Mohon tunggu...
Thomas HenkB
Thomas HenkB Mohon Tunggu... Insinyur - Insan Sumber Daya Air. Any question about water resource?

Lets Think Simple.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Mengatasi Kecanduan Judi

28 Juni 2024   12:06 Diperbarui: 28 Juni 2024   13:21 117
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber gambar: diana.grytsku on Freepik

Judi sendiri berarti kegiatan menempatkan resiko kehilangan uang untuk kemungkinan mendapatkan uang. Resiko dari judi ini berbeda dengan resiko dari bisnis, dimana resiko dari judi ini tidak dapat dikendalikan oleh pemainnya. 

Uniknya, orang yang tertarik atau kecanduan pada judi ini merasa dapat mengendalikan resiko ini. Ada yang merasa memiliki bakat atau kemampuan istimewa sehingga dapat mengendalikan resiko judi, dan ada yang merasa memiliki ketelitian, informasi, atau pengetahuan khusus sehingga merasa akan dapat meminimalkan resiko bahkan menghilangkan resiko kehilangan uang.

Dalam memahami konteks judi kita juga perlu paham akan konsep keputusasaan. Keputusasaan, dalam bahasa inggrisnya 'desperation' berarti suatu situasi yang sangat buruk yang tidak mungkin lagi ditangani. 

Judi seringkali disalahartikan berhubungan erat dengan situasi (terutama finansial) yang sangat buruk dan diperparah dengan anggapan bahwa solusinya adalah dengan judi. 

Tentu saja manusia diberikan kemampuan untuk mempersiapkan diri membuat opsi-opsi agar tidak masuk ke dalam situasi yang sangat buruk ini, dimana persiapan ini membutuhkan dedikasi, kedisiplinan, dan semangat yang terus menerus. 

Demikian juga saat situasi memburuk (belum paling buruk), manusia diberi kemampuan untuk memproyeksikan dan memposisikan keadaan dirinya saat itu agar ke depannya tidak menjadi lebih buruk lagi. Dan bila keadaan yang dianggap paling buruk itu terjadi, opsi-opsi cadangan yang telah dipersiapkan sebelumnya dapat menjadi jalan keluar, dan tetap saja judi bukan solusi karena akan menyebabkan masalah yang lebih besar lagi akibat resiko yang tidak dapat dikendalikan tersebut.

Uniknya, 'desperation' juga berarti keinginan yang besar akan sesuatu. Demikian juga 'hopeless' yang terkait dengan kata 'desperate' mengandung arti ketidak mampuan. Mereka yang kecanduan judi biasanya memiliki keinginan besar (desperate) namun tidak berdasarkan pada kemampuan yang produktif (hopeless). 

Seyogyanya, bila memiliki keinginan yang besar akan sesuatu maka yang harus ditingkatkan adalah kemampuan dalam meraih keinginan itu secara produktif. Upaya meningkatkan kemampuan ini juga membutuhkan dedikasi, kedisiplinan, dan semangat yang terus menerus.

sumber gambar: freepik
sumber gambar: freepik

Nah, berikut langkah-langkah yang perlu dilakukan agar tidak kecanduan judi:

1. Buatlah perencanaan finansial

Perencanaan finansial yang simple adalah dengan menerapkan peribahasa-peribahasa seperti: Besar pasak daripada tiang, sedikit demi sedikit lama-lama menjadi bukit, berakit-rakit dahulu berenang-renang ke tepian, bergantung pada akar lapuk, dan lainnya yang terkesan membosankan tapi itulah hidup !!! 

Memang terdapat peribahasa yang lebih challenging (menantang) seperti 'sekali merengkuh dayung dua tiga pulau terlampaui', atau 'tak ada rotan akar pun jadi' namun perlu kehati-hatian dalam penerapannya terkait resiko yang akan dihadapi.

2. Tingkatkan kemampuan produktif

Produktif tidak selalu berarti menghasilkan uang. Produktif dalam pengertian internasional berarti mampu menghasilkan sesuatu di atas rata-rata. Seseorang yang sedang belajar, akan menjadi produktif apabila apa yang dipelajarinya tersebut akan mendukung output dari aktivitasnya. 

Misalnya, seorang marketing rumah yang belajar memancing tentu saja tidak dapat dikatakan produktif, kecuali kegiatan memancing yang akan ia lakukan nantinya akan mendukung profesinya.

3. Pantaulah kondisi finansial Anda secara berkelanjutan dan buat langkah-langkah antisipasi bila terjadi penyimpangan dalam rencana. Ketahuilah mana aktiva anda yang merupakan aset dan mana yang merupakan liabilitas. Catatlah transaksi yang sudah dan akan anda lakukan setidaknya dalam jangka pendek hingga menengah.

Salam.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun