Mohon tunggu...
Heni Nugrohojati Silalahi
Heni Nugrohojati Silalahi Mohon Tunggu... Penulis - Penulis

Menulis artikel dengan topik parenting, keluarga, dan komunikasi.

Selanjutnya

Tutup

Parenting Pilihan

Mengasah Kecerdasan Lingustik pada Anak

18 Maret 2023   09:37 Diperbarui: 2 November 2023   05:50 202
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Photo by Picsea on Unsplash   

Anak dengan kecerdasan linguistik biasanya mampu mengungkapkan isi pikiran dan perasaannya dengan lugas, baik secara lisan maupun tulisan. Kemampuan ini membantu anak menghindari rasa sensitif berlebih, tantrum, dan anxiety (kecemasan). Kecerdasan ini juga memaksimalkan kemampuan mendengar dan memahami informasi. Dengan begitu, kesempatan untuk memperoleh pengetahuan baru dari orang dan media lain juga jadi lebih besar. Kecerdasan dalam menyampaikan, menerima dan memahami informasi inilah yang selanjutnya mendorong anak tumbuh percaya diri dan memiliki daya tawar dalam komunitas mereka kelak.

Hmm, parents tertarik menggali kecerdasan linguistik anak? Mari kita bahas lebih jauh.

A. Definisi dan Karakteristik

Seorang profesor pendidikan dari Harvard University, Dr. Howard Gardner dalam temuannya mengenai multiple intelligences mengusulkan 8 kecerdasan berbeda pada diri manusia. Salah satunya kecerdasan linguistik. Secara sederhana beliau mendefinisikan kecerdasan linguistik sebagai kemampuan seseorang menemukan kata-kata yang tepat untuk mengekspresikan apa yang ia maksud.

Seseorang dengan kecerdasan linguistik menikmati aktivitas membaca dan menulis serta memiliki kemampuan persuasif dan story telling yang baik. Jika ditarik mundur ke masa anak-anak, biasanya ia suka menenteng buku dan pura-pura membaca. Ketika masuk usia sekolah, ia tidak kesulitan menirukan kata untuk ditulis. Kosa kata yang dimiliki pun cenderung lebih banyak sehingga suka ngobrol baik dengan teman sebaya maupun orang dewasa.

Menggali kecerdasan linguistik anak sedini mungkin dapat membantu meningkatkan kualitas hidupnya. Kelebihan mereka untuk menangkap dan menyaring berbagai informasi dengan efektif, membuat isi 'cangkir pengetahuan' mereka berkualitas. Ruang toleransi mereka juga luas, karena banyaknya sudut pandang yang mampu mereka pahami. Beragamnya pengetahuan mengantarkan mereka pada beragam pilihan impian. Sehingga anak cerdas linguistik cenderung tahu apa yang mereka inginkan atau cita-citakan.

B. Cara Mengasah

Setiap anak tentu memiliki tipe kecerdasannya masing-masing, bisa dalam hal musikal atau spasial. Mengasah kecerdasan linguistik ini bisa parents artikan sebatas pengenalan pada anak bahwa ada bidang lain (bahasa/linguistik) loh di luar sana. Namun, bisa juga untuk melengkapi potensi anak supaya lebih kaya akan pilihan minat atau profesi nantinya. Lalu darimana memulainya?

1. Ajak bernyanyi sejak dini

Selain mengajak bicara, kerap bernyanyi di depan anak sejak bayi merupakan bentuk pembiasaan untuk mengenal bahasa. Variasi nada dan lirik dalam lagu sederhana membantu anak fokus untuk melihat gerak bibir dan mendengar beragam suara. Bernyanyi membuat suasana menjadi cair dan lebih menyenangkan. Anak-anak pun cenderung lebih tertarik pada hal-hal yang membuat diri mereka senang dan bersemangat. Sehingga lambat laun mereka tak sekadar hafal lirik tapi akan menangkap makna dari lirik lagu tersebut. Dari sinilah kosa kata mulai bertambah sehingga mereka mampu mengucapkan kata-kata dengan konteks yang tepat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Parenting Selengkapnya
Lihat Parenting Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun