Minggu (14/7), Wiharjo Tan dan Bagus Prasetya (para pegiat sejarah) menunjukkan beberapa makam tokoh-tokoh penting saat memandu peserta blusukan komunitas Love Suroboyo bersama followers di makam Peneleh Surabaya.
Makam pertama yaitu, makam megah yang dimiliki oleh Pieter Markus salah satu Gubernur Jenderal Belanda yang dimakamkan di Surabaya. Sementara jenderal lain mayoritas dimakamkan di Batavia.
Kedua, makam Kurkdjian, ia adalah seorang fotografer terkenal Surabaya di tahunnya. Rata-rata foto Surabaya tempo dulu adalah karya miliknya. Pada nisan makam ini tertulis dua bahasa yaitu, bahasa Belanda dan Armenia karena ia berasal dari Armenia.
Ketiga makam PBJ Perez, residen Surabaya keenam. Â Keunikan makam ini dipenuhi oleh simbol-simbol yang punya arti tersendiri.Â
Keempat Rosalia Joseph, direktur dari sebuah sekolah yang merupakan cikal bakal SMAN 6 Surabaya yang sekarang.Â
Kelima makam para suster Ursulin yaitu, Mother Louis yang merupakan biarawati dari ordo Ursulin pertama yang diutus ke Surabaya bersama para suster lainnya. Kurang lebih ada 48 suster yang ada di makam tersebut.
Keenam adalah FJH Bayer, pengusaha besi terkenal pada masanya hingga nisannya pun terbuat dari besi. Terdapat lambang jam pasir yang berarti manusia akan ada masanya dan lambang seperti jangka yang merupakan lambang freemason.
Ketujuh yaitu makam peringatan Johannes Emde, seorang misionaris orang Jawa saat itu yang membentuk komunitas GKJW bersama misionaris lain. Nisan aslinya sudah dipindah ke Malang tahun 1999.
Terakhir yaitu makam Martinus Van Den Elzen. Seorang imam pastor Katolik yang membentuk komunitas umat Katolik Surabaya di daerah Kepanjen (saat ini) bersama pastor lainnya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H