Mohon tunggu...
Hening Nugroho
Hening Nugroho Mohon Tunggu... Penulis - Laki-laki

Menulis itu sederhana

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Stop Saling Menyalahkan! Sustainable Living untuk Mengurangi Dampak Sampah Plastik

1 Februari 2024   18:28 Diperbarui: 1 Februari 2024   18:35 192
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Aksi kita sudah memberi motivasi bagi orang lain di luar sana. Minimal mengajak masyarakat untuk mengubah sudut pandang bahwa sampah tidak harus dibuang. Tetapi bisa dimanfaatkan. Hanya aksi sharing hal kecil mereka, setidaknya itu sudah mengurangi meski sangat-sangat kecil. 

Seandainya, masing-masing dari diri kita mempunyai sebuah kesadaran akan lingkungan. Anggap saja satu kecamatan semua masyarakatnya bisa mengolah sampah plastik mereka dengan baik, maka sudah memberi perubahan yang besar. Setidaknya sudah mengurangi setumpuk sampah plastik di Tempat Pembuangan Akhir.


Tidak memiliki keterampilan mengolah sampah plastik menjadi karya seni? Kita bisa menjadi penggerak dan membuat program. Misalnya membuat komunitas. Kita bisa mengundang mereka yang memiliki keterampilan membuat kerajinan dari bahan sampah plastik. 

Kita undang untuk memberi pelatihan dan mengasah skill. Agar anggota komunitas bisa praktek sendiri. Tentu ini hanya salah satu contoh aksi saja. Karena masalah sampah ini bukan perkara saling salah menyalahkan. Tetapi perlunya orang-orang yang memiliki kesadaran diri. Selama kesadaran kolektif masih kecil, sampah akan selalu menjadi masalah.

Ketika kesadaran diri masih rendah, bisa saja sampah saat ini sehari atau beberapa hari akan bersih. Tidak lama, sampah akan datang Kembali. Begitu seterusnya, karena ini masalah yang sifatnya berulang. Karena memang sumber daya manusia, kesadaran diri manusianya yang rendah. 

Sebaliknya, jika masing-masing kita saling menguatkan kesadaran diri mengolah sampah plastik yang dapat diikuti secara keseluruhan masyarakat, akan menjadi kesadaran kolektif.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun