Mohon tunggu...
Heni Yunilda Hasibuan
Heni Yunilda Hasibuan Mohon Tunggu... Guru - Guru Matematika di SMA Garuda Cendekia - Mahasiswa Program Doktor Pendidikan di Universitas Sultan Ageng Tirtayasa

Senang menyelami hal-hal yang berkaitan dengan pendidikan, terutama pendidikan matematika dan pendidikan khusus.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Etnopedagogi sebagai Pengintegrasian Merdeka Belajar dan Merdeka Berbudaya

16 April 2023   05:48 Diperbarui: 16 April 2023   05:47 468
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Keberagaman budaya Indonesia dapat dijadikan sumber belajar dalam pembelajaran berbasis etnopedagogi. Foto: freepik.com

Pertanyaan besarnya adalah apakah kedua hal tersebut memang menjadi tujuan dari diadakannya program P5? Apakah seluruh kompetensi dalam Profil Pelajar Pancasila dapat berkembang hanya dengan melakukan kedua hal tersebut? Pada jenjang sekolah dasar, mungkin saja jawabannya adalah iya. Tetapi pada jenjang sekolah menengah, terutama sekolah menengah atas, tentu saja jawabannya tidak. Lantas apa yang dapat dilakukan?

Fokus utama dalam program P5 adalah proses pembelajaran yang mampu mengembangkan kompetensi dan karakter siswa. Hal ini juga berarti bahwa program P5 memiliki tujuan bukan semata-mata hanya pada hasil atau produk yang dihasilkan, melainkan dititikberatkan pada proses yang dilakukan siswa selama melakukan pembelajaran pada program P5. 

Dengan demikian, setiap satuan pendidikan perlu merancang program P5 yang mampu memfasilitasi pengembangan kompetensi Profil Pelajar Pancasila melalui proses pembelajaran bermakna. Salah satu yang dapat dilakukan adalah dengan melakukan projek berbasis karya ilmiah etnopedagogi.

Etnopedagogi dapat diartikan secara sederhana sebagai pembelajaran berbasis budaya, baik sebagai sumber belajar ataupun sebagai media pembelajaran. Melalui projek berbasis karya ilmiah etnopedagogi, siswa diharapkan mampu mempelajari budaya setempat atau kearifan lokal yang menarik untuk diangkat dalam projeknya dan dikaitkan dengan materi pembelajaran dalam mata pelajaran di sekolah. 

Hal ini dapat dilakukan melalui eksplorasi budaya dengan melakukan observasi langsung pada pusat-pusat kebudayaan atau bersumber pada pakar budaya setempat atau mengkaji hasil penelitian pada jurnal-jurnal ilmiah yang telah dilakukan oleh banyak peneliti di Indonesia. 

Siswa juga dapat diajak untuk merancang dan melakukan penelitian berbasis computational thinking secara sederhana dengan harapan agar siswa dapat menemukan konsep materi yang sedang atau telah mereka pelajari di sekolah dalam kearifan lokal yang melekat pada kehidupan sehari-hari mereka. Dengan demikian, semua kompetensi Profil Pelajar Pancasila diharapkan dapat berkembang.

Melalui projek berbasis karya ilmiah etnopedagogi, siswa dapat mengkontekstualkan apa yang dipelajarinya di kelas dengan apa yang ada dalam kehidupannya sehari-hari atau yang ada di lingkungan sekitarnya. 

Selain itu, siswa juga menjadi bagian dalam mempertahankan dan melestarikan budaya bangsa. Dengan demikian, Merdeka Belajar dan Merdeka Berbudaya dapat terintegrasi dan terpadu sesuai dengan tujuan yang diharapkan dalam Kurikulum Merdeka melalui implementasi Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun