Yang menjadi tantangan para pendidik saat ini adalah harus mampu mengarahkan dan membimbing siswa, untuk mampu berpikir kritis dan kreatif sementara para siswanya memiliki minat membaca yang sangat rendah. Jangankan diminta berpikir kritis menyelesaikan berbagai permasalahan actual, membaca saja sudah malas. Fasilitas berbasis IT yang diberikan sebagian besar digunakan untuk bersenang-senang. Hampir semua anak menggunakan smartphonenya untuk bermain game, nonton youtube, atau berselancar media sosial.
Jarang yang benar-benar menggunakan untuk belajar bahkan membaca literatur. Hal ini akan membutakan mereka akan realitas kehidupan. Mereka akan diperbudak oleh gadget. Ketergantungan akan gadget, menjadi salah satu permasalahan yang harus diselesaikan di era Society 5.0. Sebagai pendidik yang baik, guru dan orang tua harus senantiasa bekerja sama mengingatkan dan meluruskan anak-anak agar bijak dalam penggunaan gadget.
Anak yang bijak dalam penggunaan gadget akan memiliki respon kreatif. Respon kreatif itu di antaranya adalah memanfaatkan teknologi digital, open sources contents dan global classroom dalam pembelajaran sepanjang hayat (life-long learning), mampu menyesuaikan dan memanfaatkan flexible education system, serta mandiri dalam personalized learning.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H