Mohon tunggu...
heni arasyd
heni arasyd Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa

philocalist💐🪶

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

konsep dasar sosial-emosional

17 Januari 2025   19:47 Diperbarui: 17 Januari 2025   19:47 32
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kesejahteraan Psikologis: Individu yang memiliki keterampilan sosial-emosional yang baik cenderung memiliki tingkat stres yang lebih rendah, lebih mampu mengatasi kesulitan emosional, dan memiliki rasa percaya diri yang tinggi.

  • Keberhasilan Akademis: Penelitian menunjukkan bahwa siswa yang terampil dalam aspek sosial-emosional lebih cenderung berprestasi di sekolah karena mereka dapat mengelola emosi mereka, memotivasi diri mereka sendiri, dan berinteraksi dengan baik dengan teman sekelas dan guru.

  • Hubungan Interpersonal: Keterampilan sosial-emosional yang baik membantu individu untuk membangun hubungan yang sehat, mengatasi konflik dengan cara yang konstruktif, dan memahami perspektif orang lain, yang semuanya penting dalam kehidupan sosial.

  • 4. Cara Mengembangkan Keterampilan Sosial-Emosional

    Pengembangan sosial-emosional dapat dimulai sejak dini dan dapat dilakukan melalui berbagai cara, di antaranya:

    • Pendidikan dan Pelatihan: Program-program pendidikan yang mengintegrasikan keterampilan sosial-emosional dalam kurikulum sekolah dapat membantu siswa mengembangkan keterampilan ini secara efektif.

    • Modeling oleh Orang Dewasa: Orang tua, guru, dan pemimpin dapat berperan sebagai contoh bagi anak-anak dalam mengelola emosi dan berinteraksi dengan cara yang positif.

    • Refleksi Diri dan Latihan: Individu dapat melakukan latihan refleksi diri, seperti menulis jurnal atau berbicara dengan orang lain untuk memahami emosi mereka dan cara mereka merespons situasi sosial.

    • Aktivitas Kelompok dan Kerja Sama: Kegiatan yang mendorong kolaborasi, seperti proyek kelompok atau permainan, dapat memperkuat keterampilan komunikasi, empati, dan penyelesaian konflik.

    5. Tantangan dalam Pengembangan Sosial-Emosional

    Meskipun penting, pengembangan sosial-emosional sering kali menghadapi berbagai tantangan, termasuk:

    • Lingkungan yang Tidak Mendukung: Beberapa individu, terutama anak-anak, mungkin tumbuh dalam lingkungan yang kurang mendukung pengembangan keterampilan sosial-emosional, seperti keluarga dengan masalah komunikasi atau kekerasan.

    • Kurangnya Pendidikan yang Tepat: Banyak sekolah masih belum mengintegrasikan keterampilan sosial-emosional dalam kurikulum mereka secara optimal, padahal ini sangat penting untuk perkembangan siswa.

    • HALAMAN :
      1. 1
      2. 2
      3. 3
      Mohon tunggu...

      Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
      Lihat Pendidikan Selengkapnya
      Beri Komentar
      Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

      Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
    LAPORKAN KONTEN
    Alasan
    Laporkan Konten
    Laporkan Akun