3. Teori Lev Vygotsky dan Jean Piaget tentang Perkembangan Sosial dan Kognitif
Perkembangan kognitif dan sosial merupakan dua aspek utama dalam perkembangan anak. Banyak teoritisi yang telah memberikan pandangan berharga mengenai bagaimana anak berkembang dalam hal pemahaman kognitif dan interaksi sosial. Di antara tokoh yang paling berpengaruh dalam bidang ini adalah Lev Vygotsky dan Jean Piaget. Meskipun keduanya memiliki pandangan yang berbeda, keduanya memberikan kontribusi yang sangat penting terhadap pemahaman kita tentang bagaimana anak berkembang.
1. Teori Perkembangan Kognitif Jean Piaget
Jean Piaget adalah seorang psikolog asal Swiss yang dikenal dengan teorinya mengenai perkembangan kognitif anak. Piaget berpendapat bahwa perkembangan kognitif terjadi dalam tahapan yang berbeda dan bersifat universal, artinya setiap anak melalui urutan tahapan yang sama, meskipun laju perkembangannya dapat berbeda-beda.
a. Tahapan Perkembangan Kognitif Piaget
Piaget membagi perkembangan kognitif anak dalam empat tahapan utama, yang masing-masing menggambarkan cara berpikir yang semakin kompleks:
Tahap Sensori-Motor (0–2 tahun): Pada tahap ini, anak mulai memahami dunia melalui indra mereka (melihat, mendengar, meraba) dan aktivitas motorik. Anak mulai belajar konsep objek permanen, yaitu pemahaman bahwa benda tetap ada meskipun tidak terlihat.
Tahap Pra-Operasional (2–7 tahun): Anak mulai menggunakan simbol-simbol, seperti kata dan gambar, untuk mewakili objek. Mereka juga mulai berkembang dalam kemampuan berbicara dan berimajinasi. Namun, mereka masih terbatas dalam berpikir logis dan terikat pada egosentrisme (kesulitan dalam melihat pandangan orang lain).
Tahap Operasional Konkret (7–11 tahun): Anak mulai mengembangkan kemampuan berpikir logis, tetapi terbatas pada objek konkret. Mereka dapat memahami konsep-konsep seperti konservasi (jumlah tetap meskipun bentuknya berubah), tetapi kesulitan dalam memahami konsep abstrak.
Tahap Operasional Formal (12 tahun ke atas): Anak remaja mulai mengembangkan kemampuan berpikir abstrak, hipotesis, dan sistematis. Mereka mampu berpikir tentang kemungkinan dan menggunakan logika untuk memecahkan masalah yang lebih kompleks.
b. Pandangan Piaget tentang Perkembangan Sosial
Piaget melihat perkembangan sosial sebagai bagian dari perkembangan kognitif. Sebagai anak berkembang secara kognitif, mereka juga belajar bagaimana berinteraksi dengan orang lain. Dalam konteks sosial, Piaget menekankan pentingnya asimilasi dan akomodasi, dua proses yang memungkinkan anak untuk beradaptasi dengan dunia sosial mereka. Anak-anak secara bertahap belajar memahami perspektif orang lain dan mengembangkan kemampuan untuk bekerjasama.
Namun, Piaget lebih menekankan pada perkembangan individu, sementara pengaruh sosial terhadap perkembangan kognitifnya lebih bersifat sebagai latar belakang yang mendukung proses pembelajaran.
2. Teori Perkembangan Sosial dan Kognitif Lev Vygotsky
Lev Vygotsky, seorang psikolog asal Rusia, mengembangkan teori yang sangat berbeda dari Piaget. Vygotsky percaya bahwa perkembangan kognitif anak sangat bergantung pada interaksi sosial dan budaya. Ia menekankan peran bahasa dan interaksi sosial dalam pembelajaran dan perkembangan kognitif.
a. Zona Perkembangan Proksimal (ZPD)
Konsep utama dalam teori Vygotsky adalah Zona Perkembangan Proksimal (ZPD), yaitu jarak antara apa yang dapat dicapai oleh anak secara mandiri dan apa yang dapat dicapai dengan bantuan orang dewasa atau teman sebaya yang lebih terampil. Vygotsky berpendapat bahwa pembelajaran paling efektif terjadi ketika anak berada dalam ZPD, yaitu ketika mereka dapat memecahkan masalah dengan dukungan dari orang lain, namun belum dapat melakukannya sendiri.
Misalnya, seorang guru yang memberikan bimbingan atau teman sebaya yang lebih terampil membantu anak memahami konsep yang lebih kompleks dapat meningkatkan perkembangan kognitif anak.
b. Peran Bahasa dalam Perkembangan Kognitif
Menurut Vygotsky, bahasa memiliki peran sentral dalam perkembangan kognitif. Ia berpendapat bahwa melalui bahasa, anak-anak belajar untuk mengorganisasi pikiran mereka dan memahami dunia di sekitar mereka. Proses internalisasi bahasa memungkinkan anak-anak untuk berpikir secara abstrak dan membangun konsep-konsep yang lebih kompleks.
Vygotsky juga mengembangkan konsep talking to oneself (berbicara pada diri sendiri), di mana anak-anak menggunakan bahasa untuk mengatur tindakan mereka, baik secara verbal maupun mental. Ini menjadi dasar untuk berpikir yang lebih rumit dan terstruktur.
c. Perkembangan Sosial dalam Teori Vygotsky
Vygotsky sangat menekankan pentingnya interaksi sosial dalam perkembangan kognitif anak. Menurutnya, anak belajar melalui interaksi dengan orang dewasa dan teman sebaya, dan budaya serta konteks sosial yang ada di sekitarnya berperan besar dalam membentuk kemampuan kognitif mereka.
Interaksi sosial memungkinkan anak untuk mengembangkan kompetensi sosial serta mengasimilasi pengetahuan yang tidak bisa mereka dapatkan hanya dengan berpikir secara mandiri. Misalnya, melalui percakapan dengan orang dewasa atau teman sebaya, anak-anak mengembangkan pemahaman tentang dunia sosial dan budaya mereka.
3. Perbandingan Teori Piaget dan Vygotsky
Meskipun keduanya membahas perkembangan kognitif dan sosial, Piaget dan Vygotsky memiliki pandangan yang berbeda tentang bagaimana perkembangan ini terjadi:
Pandangan Piaget: Piaget lebih fokus pada perkembangan kognitif sebagai proses individual yang bersifat universal dan tahapannya tetap. Ia menekankan peran proses internal dalam perkembangan anak, di mana anak belajar melalui interaksi dengan lingkungan mereka secara mandiri.
Pandangan Vygotsky: Vygotsky, di sisi lain, menekankan bahwa perkembangan kognitif terjadi melalui interaksi sosial dan pengaruh budaya. Menurutnya, bahasa dan dukungan sosial dari orang dewasa atau teman sebaya adalah kunci dalam perkembangan kognitif anak.
Peran Sosial: Piaget melihat perkembangan sosial sebagai bagian dari perkembangan kognitif, sementara Vygotsky menekankan bahwa interaksi sosial adalah fondasi dari perkembangan kognitif itu sendiri.
Kesimpulan
Baik Piaget maupun Vygotsky memberikan pandangan yang sangat berharga mengenai perkembangan kognitif dan sosial anak. Piaget berfokus pada bagaimana anak mengembangkan pengetahuan secara individual dan tahap demi tahap, sedangkan Vygotsky menekankan pentingnya interaksi sosial dan budaya dalam membentuk kemampuan kognitif. Kedua teori ini memberikan wawasan penting bagi pendidik dan orang tua dalam memahami bagaimana anak belajar dan berkembang, serta bagaimana menciptakan lingkungan yang mendukung perkembangan sosial dan kognitif mereka.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H