Mohon tunggu...
Heni Susilawati
Heni Susilawati Mohon Tunggu... Dosen - life with legacy

senang menulis tentang politik, demokrasi dan pemilu

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Mengapa Perempuan Harus Ikut Seleksi di KPU atau Bawaslu RI

13 Oktober 2021   18:40 Diperbarui: 14 Oktober 2021   04:41 336
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Tujuannya adalah untuk meningkatkan kapasitas perempuan yang memenuhi syarat usia dan syarat lainnya untuk mengikuti seleksi di KPU atau Bawaslu RI. Program She Leads sendiri ada juga di beberapa negara ASEAN atau ASIA lainnya, dengan fokus yang berbeda. Untuk Indonesia sendiri, fokus She Leads adalah pada pelatihan calon KPU dan Bawaslu RI. 

Pelatihan dilakukan secara daring, mengingat masih masa pandemi. Secara teknis, pelatihan dibagi dalam tiga modul. Pertama Modul 1 diselenggarakan September, Modul 2 November dan Modul 3 yaitu Januari 2022. 

Peserta diberikan penjelasan berbagai materi yang terkait dengan kepemiluan dan rasa percaya diri serta keterampilan teknis untuk menyusun Daftar Riwayat Hidup, Makalah dan Wawancara. Total 158 peserta di bagi ke dalam lima kelas, dengan jumlah peserta kisaran 30 orang per kelas. Setiap keas ada fasilitatornya yang memiliki kualifikasi dan expert di bidang kepemiluan dan demokrasi. 

Pelaksanaan pelatihan rata-rata 4-5 jam yang juga dipadukan dengan sesi diskusi kelompok yang membahas tentang isu-isu kepemiluan dan demokrasi.

Peserta datang dari latar belakang yang beragam. Keragaman itulah yang membuat sesi pelatihan itu dinamis dan memberikan pencerahan. Latar belakang peserta berasal dari KPU dan Bawaslu Provinsi, KPU dan Bawaslu Kabupaten/Kota, akademisi, pegiat demokrasi dan aktivis LSM dari seluruh Indonesia. 

Kurikulum, metode dan kualifikasi fasilitator membuat program She Leads Indoenesia 2021 boleh dikatakan progam yang keren. Kapasitas, kompetensi, pengetahuan, keterampilan dan sikap benar-benar terasa manfaatnya yang diperoleh dari pelatihan tersebut. She Leads Indonesia 2021 program yang menginspirasi sekaligus memotivasi.

Secara angka, memang kehadiran perempuan di lembaga penyelenggara pemilu (baca: KPU dan Bawaslu), jumlahnya memang masih jauh dari harapan sebagai representasi keterwakilan perempuan. 

Mengutip bahan pemaparan dari Puskapol UI dalam sebuah webinar nampak sangat jelas. Betapa masih timpang representasi deskriptif perempuan di lembaga penyelenggara pemilu. Secara rinci jumlahnya sebagai berikut: KPU ada satu perempuan dari tujuh komisioner dan Bawaslu RI ada satu perempuan dari lima komsioner. 

Di seluruh Indonesia, jumlah anggota KPU Provinsi dari kalangan perempuan 39 dan laki-laki 146. Bawaslu provinsi 38 perempuan dan 150 laki-laki. Di Kabupaten/Kota  jumlah perempuan 441 dan laki-laki 2.101, dan Bawaslu Kabupaten/Kota 315 perempuan dan 1.599 laki-laki. 

Jumlah yang teramat timpang bukan? Gap nya sangat besar jika dibandingkan dengan jumlah populasi perempuan seluruh Indonesia yang mencapai  134,71 juta dan laki-laki sebanyak  137,52 juta jiwa. Kehadiran She Leads Indonesia 2021 dalam rangka menyuarakan dua hal penting: perlunya leih banyak keterwakilan perempuan di lembaga kepemiluan dan mendorong proses seleksi yang transparan dan adil.

Kembali lagi ke perbincangan dengan kawan. Dia berujar, banyak juga ya Bu yang akan mendaftar. Dialog dengan kawan saya berikan penekanan. Terpenting berproses dalam seleksi, dan tujuan She Leads Indonesia 2021 adalah membangun rasa percaya diri kaum perempuan untuk berjuang dalam proses seleksi. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun