Dalam konteks kepemimpinan, pendekatan nikreuh memberikan kesempatan kepada para pemimpin untuk memahami persoalan secara langsung di lapangan.Â
Nikreuh merupakan pendekatan yang menyentuh akar rumput. Tentu saja, pengetahuan kita menyepakati betapa pentingnya manajerial skills yang harus dimiliki oleh seorang pemimpin. Tanggung jawab sebagai pemimpin sejak perencanaan hingga pengawasan atau pengendalian.
Energi seorang pemimpin mesti ekstra kuat dan berlimpah; mengingat banyaknya dinamika dan persoalan yang mesti disikapi dengan solusi yang efektif dan efisien.Â
Seorang pemimpin yang berorientasi pemecahan masalah, tidak akan mengandalkan satu pendekatan.Â
Pada umumnya kertas kerja, setumpuk berkas dan laporan yang dihadrikan dalam rapat-rapat entah offline maupun online dijadikan rujukan untuk memahami peta masalah dan menyiapkan alternatif solusi.
Pendekatan model paper-based tidaklah keliru, namun akan menjadi lebih sempurna ketika seorang pemimpin juga mau terjun ke lapangan.Â
Dengan nikreuh atau jalan kaki, akan banyak insight, gagasan, inspirasi dan terobosan penting yang diperoleh. Memadukan antara data-data di atas kertas dengan kondisi nyata di lapangan.
Nikreuh itu merupakan pendekatan management by walking around. Pemimpin yang menghabiskan waktu berlama-lama di belakang meja akan kehilangan kesempatan untuk memahami persoalan yang sesungguhnya di lapangan.
Nikreuh adalah pendekatan yang memiliki daya gugah yang dahsyat; nikreuh bisa menjadi upaya untuk memutus mata rantai laporan Asal Bapak/Ibu Senang (ABS).Â
Budaya kerja ABS ini sesungguhnya menyimpan potensi yang membahayakan organisasi dalam mencapai tujuan. Kembali pada kecakapan manajerial.
Pemimpin manapun pasti punya cita dan idealisme agar apa yang direncanakan dapat tercapai dengan bak, tercapai secara efektif dan efisien. Itulah sebabnya mengapa fungsi kepemimpinan/pengarahan/motivasi perlu dioptimalkan. Dan pendekatan nikreuh ini menjadi salah satu upaya, untuk memastikan bahwa fungsi perencanaan dan pengorganisasian berjalan dengan baik.Â