Mohon tunggu...
Hendy Prabowo Utomo
Hendy Prabowo Utomo Mohon Tunggu... Desainer - Desainer Grafis

Hello! Salam dari Jogja! Menempuh pendidikan SMK jurusan desain grafis dan sempat magang di PT Kompas Gramedia Palmerah untuk editing komik hingga akhirnya menempuh pendidikan S1 Ilmu komunikasi dan ternyata saya sangat menyukai berbagai hal didalamnya seperti menulis, public speaking, membuat konten media dan lainnya. Sesaat memori masa kecil teringat saat membuat majalah sendiri dengan tulisan tangan, membuat novel ala-ala dan dibaca temen-temen kelas doang sampai bisa ikut jadi tim majalah sekolah. Saya sadar kecintaan saya terkait jurnalistik memang sudah dari dulu ada.

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Wujudkan Anak Generasi Maju Lewat Perjalanan Aksi Bersama Cegah Stunting 2022

16 November 2022   17:03 Diperbarui: 16 November 2022   17:07 519
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Warung Anak Sehat yang berada di SDN Kotagede 3 Yogyakarta. Dokpri

Beri aku sepuluh pemuda, niscaya akan kuguncangkan dunia. Kutipan Bung Karno ini mengingatkan saya pada bonus demografi yang akan terjadi di Indonesia pada 2030-2035. Dimana usia produktif akan lebih banyak. Hal inilah yang diharapkan pada generasi muda untuk bisa ikut berkontribusi membangun Indonesia yang lebih maju. Untuk itu diperlukan generasi muda yang berkualitas.

Sayangnya masalah stunting masih menghantui Indonesia. Prevalensi stunting Indonesia pada 2021 masih 24,4% sedangkan standar WHO 20% sehingga Indonesia masih masuk kategori stunting yang tinggi.

Stunting dapat mengakibatkan sorang anak mengalami kemampuan kognitif tidak maksimal yang disertai perkembangan fisik yang terhambat. Rendahnya kapasitas intelektual anak akibat stunting akan menurunkan daya saing dan kualitas sumber daya manusia. Hal ini tentu saja akan menghambat pemanfaatan bonus demografi dimasa mendatang.

Untuk mengatasi stunting, kolaborasi dari berbagai pihak bersama pemangku kepentingan menjadi hal yang sangat penting. Salah satunya inisiatif Danone Indonesia dengan program keberlanjutan yang memperhatikan tiga area fokus pencegahan stunting yaitu Pola Makan, Pola asuh, dan Sanitasi.

Selama ini pola makan yang terjadi di masyarakat tidak memperhatikan jumlah dan kualitas gizi serta tidak beragam. Banyak masyarakat menganggap kenyang sebagai indikator jika kebutuhan makan sudah tercukupi.

Selanjutnya perilaku mencegah stunting dapat dimulai dari edukasi kesehatan reproduksi dan gizi pada remaja hingga pentingnya pemahaman memenuhi nutrisi bagi ibu hamil serta stimulus bagi janin kemudian dilanjut pada pola asuh dalam memberikan makanan bagi bayi dan balita. 

Sehingga anak-anak akan membawa kebiasaan baik ini hingga ia dewasa. Selain itu, peran santasi juga sangat penting terlebih kebiasaan mencuci tangan sebelum makan dan tidak buang air sembarangan. Hal ini mampu menjauhkan dari risiko ancaman penyakit.

Cerminan fokus pencegahan stunting dapat dilihat dalam Perjalanan Aksi Bersama Cegah Stunting yang diselenggarakan Danone Indonesia mulai 8-10 November 2022 di Wonosobo dan Yogyakarta. 

Gerakan ini telah menjangkau lebih dari 4,5 juta penerima manfaat. Ini merupakan upaya danone menyebarkan informasi seputar inisiatif program pencegahan stunting tersebut. Di Yogyakarta, Danone Indonesia mengunjungi lokasi program diantaranya Isi Piringku, Bunda Mengajar, dan Warung Anak Sehat (WAS).

Anak-anak menikmati menu sehat program Isi Piringku di TK PKK Budi Rahayu, Kecamatan Mergangsan, Yogyakarta, Rabu (9/11/2022). Dokpri
Anak-anak menikmati menu sehat program Isi Piringku di TK PKK Budi Rahayu, Kecamatan Mergangsan, Yogyakarta, Rabu (9/11/2022). Dokpri
Isi Piringku
Isi Piringku yang dilaksanakan di TK PKK Budi Rahayu di Kecamatan Mergangsan, Yogyakarta merupakan bentuk dukungan Danone Indonesia kepada pemerintah dalam mengimplementasikan Isi Piringku, sehingga orang tua dan guru serta anak-anak dapat menerapkan pola makan dengan gizi yang seimbang. 

Sekolah ini mulai menerapkan Isi Piringku sejak 2018. Tantangan yang dihadapi terkait jenis sayur dan buah yang kadang tidak disukai anak-anak, sehingga orang tua bisa mengganti dengan jenis sayur dan buah lain.

Ahli Gizi dari Departemen Gizi Masyarakat, Fakultas Ekologi Manusia (FEMA) -- Institut Pertanian Bogor (IPB), Prof. Dr. Ir. Sri Anna Marliyati, Msi. mengatakan jika program Isi Piringku yang di lakukan di TK PKK Budi Rahayu secara otomatis menjadikan seluruh keluarga ikut makan sesuai Isi Piringku. Karena orang tua siswa harus memasak menu tersebut yang menjadi bekal bagi anak-anaknya.

Ia juga menambahkan jika makan sesuai Isi Piringku tidak harus selalu mahal misal untuk kebutuhan protein tidak harus selalu dengan daging. Olahan tempe, telur, ikan juga sama-sama memiliki protein yang bermanfaat bagi tubuh. Kedepan, ia ingin mengembangkan program untuk anak-anak SD sekaligus melakukan penelitian terkait pola makan dengan gizi seimbang.

Sharing Session Bunda Mengajar di Kelurahan Kricak, Yogyakarta, Rabu (9/11/2022). Dokpri
Sharing Session Bunda Mengajar di Kelurahan Kricak, Yogyakarta, Rabu (9/11/2022). Dokpri
Urban Farming hasil kegiatan petani Ngremboko. Dokpri
Urban Farming hasil kegiatan petani Ngremboko. Dokpri

Bunda Mengajar
Program Bunda Mengajar yang diimplementasikan di Kelurahan Kricak, Yogyakarta fokus pada tiga kegiatan yaitu edukasi, posyandu dan urban farming. Kegiatan ini bertujuan untuk memenuhi permasalahan gizi seimbang di perkotaan melalui upaya edukasi dan pendampingan untuk meningkatkan kesehatan, pendidikan, dan sumber penghasilan masyarakat. 

Pemilihan lokasi pendampingan ini berdasarkan diskusi dengan pemerintah setempat dimana terdapat kondisi balita stunting di 2021.

Perwakilan Human Initiative DIY, Pipit Nur Rahma menyebut perkotaan tak luput dari masalah gizi, banyak faktor mulai dari penyakit balita baik penyakit kronis maupun infeksi kemudian faktor peran keluarga dan pola asuh. Orang tua balita yang cenderung sibuk menjadikan pola asuh tidak kondusif karena balita diasuh oleh orang lain yang memiliki konsep pola asuh yang berbeda.

Ia mengungkapkan meski banyak tempat makan namun banyak yang menyajikan makanan instan dan para ibu menyukai karena praktis. Sehingga para orang tua tidak memperhatikan kebutuhan gizi anak. Selain itu, padatnya wilayah kota yang menjadikan bantaran sungai sebagai pemukiman menjadikan permasalahan pada bagian sanitasi. Padahal masalah sanitasi akan berpengaruh pada kesehatan anak dan keluarga. 

Melalui program Bunda Mengajar, pemberdayaan masyarakat  dalam bidang kesehatan, gizi, perilaku hidup bersih dan penyediaan akses pangan bagi keluarga dapat diimplementasikan pada para orang tua. 

Mulai dari didampingi dalam memberikan makanan sehat pada anak mereka, peatihan 1000 HPK, pengukuran antropometri dan pengisian buku Kesehatan Ibu dan Anak dengan berkolaborasi bersama berbagai pihak. Selain itu, lahan perkotaan yang sempitpun kini bisa dimanfaatkan untuk urban farming yang hasilnya bisa dimanfaatkan oleh warga sekitar. 

Kelompok tani Ngremboko di Kricak ini memiliki lorong sayur yang berisi sayuran, tanaman obat hingga ternak ikan dan ayam yang mampu mewujudkan ketahanan pagan.


Warung Anak Sehat yang berada di SDN Kotagede 3 Yogyakarta. Dokpri
Warung Anak Sehat yang berada di SDN Kotagede 3 Yogyakarta. Dokpri
Warung Anak Sehat
Program Warung Anak Sehat (WAS) dilakukan di SDN Kotagede 3 Yogyakarta dengan tujuan mengurangi malnutrisi pada anak usia 5-12 tahun dan mengedukasi anak-anak, guru serta melatih ibu kantin untuk menyediakan jajanan bernutrisi dan aman.

External Communications Manager for Danone SN Indonesia Chika Nur Rachma Koeswandi menyebut program ini merupakan komitmen Danone untuk mewujudkan misi ganda untuk membawa kesehatan kesebanyak mungkin orang. 

Program ini sejak 2011 telah menghasilkan 173 kantin berdaya tersebar di beberapa kota. Fokus pertama program ini untuk mengedukasi ibu kantin agar bisa menghidangkan makanan sehat yang tidak menggunakan bahan-bahan berbahaya. 

Fokus kedua mengedukasi anak-anak dan guru serta orang tua untuk memperhatikan pola makan yang sehat. Fokus ketiga untuk meningkatkan kapasitas ibu kantin  agar lebih mandiri dalam perekonomian dan berdaya.

Dampak program ini lebih dari 313 guru 27.000 anak teredukasi gizi seimbang lewat WAS. Selain itu ada dampak ekonomi yang tercipta setelah adanya pelatihan dan pendampingan WAS.

Chika menambahkan saat pandemi sempat menjadi tantangan sehingga mengganggu perekonomian bagi ibu kantin. Untuk itu, WAS memiliki fokus sustainability agar ibu kantin memiliki kemandirian di situasi pandemi. Sustainbility itu berupa bantuan dana darurat untuk kebutuhan sehari-hari serta untuk memulai usaha dengan jualan. 

Kedua, memberikan keterampilan digital agar para ibu kantin dapat beradaptasi dengan situasi. Kegiatan ini menggandeng  Google untuk memberikan modul pengenalan terkait bassic digital untuk meningkatkan penjualan secara online. Ketiga, sisi kebutuhan ekonomi melakukan mentoring oleh komunitas perempuan. Keempat, meningkatkan edukasi nutrisi dengan membuat kelas edukasi nutrisi via Whatsapp.  

Komitmen Danone Indoensia untuk membawa kesehatan melalui produk pangan ke sebanyak mungkin didukung fasilitas riset dan inovasi bertaraf internasional yang dilengkapi keahlian sains dan tenologi terbaru yang ada di Danone Nutricia Research, Sarihusada R&I Center, Muja Muju, Yogyakarta.

Plant Manager Sarihusada Jogja Factory, Arif Sosiawan menjelaskan fasilitas tersebut diantaranya Pilot Plant, Laboratorium Pengembangan Produk dan Bahan Baku, Laboratorium Sensori dan Laboratorium Pengemasan.

Fasilitas ini mendukung Danone Indonesia dalam melakukan proses simulasi prototipe produk, melakukan studi klinis terkait keamanan dan efektifitas produk hingga mengembangkan produk hingga siap diproduksi dalam skala industri.

Selain program-program ekternal, Danone Indonesia juga berkomitmen pihak internal beserta keluarganya bebas stunting dan terpenuhi kebutuhan gizinya. Melalui program 1000 Pelangi Danone Indonesia mengedukasi dan mendampingi karyawan Danone Indonesia untuk meningkatkan pengetahuan tentang gizi dan kesehatan agar karyawan dan keluarganya berada dalam kondisi status gizi yang baik. 

Manufacturing Complement and Government Relation Manager Danone, Endah Prasetyoningtyas menyebut Program 1000 Pelangi sudah berjalan sekitar 8 tahun dengan baik kemudian pada 2020 program ini dikembangkan ke lingkungan sekitar pabrik dengan nama 1000 Pelangi Goes to Community bekerjasama dengan Gandeng Gendong Pemerintah Kota Yogyakarta. 

Program ini melibatkan tiga Kelurahan yaitu Kelurahan Pandean, Kelurahan Warungboto dan Kelurahan Semaki. Selama periode Mei-Oktober 2020 terjadi peningkatan cakupan ASI ekslusif 7%, praktek pemberian makanan sehat 13% serta adanya peningkatan pengetahuan terkait 1000 Hari Pertama Kehidupan (HPK).

Untuk menyelesaikan masalah stunting, kita harus memutus mata rantai secara bersama-sama. Dimulai dengan intervensi nutrisi yang baik mulai dengan pemanfaatan pangan lokal untuk mereka mencegah stunting hingga pemanfaatan nutrisi spesifik bagi mereka yang sudah mengalami stunting.

Medical & Scientific Affairs Director Danone Specialized Nutrition Indonesia, Dr. Dr. Ray Wagiu Basrowi, MKK menyebut salah satu pilar yang mampu memberi dampak menurunkan stunting dengan memperbanyak penelitian komunikasi spesifik. Penelitian penting karena dapat digunakan untuk melakukan inovasi  screeening, diagnostik dan bioteknologi yang digunakan dalam intervensi kasus stunting. 

Saat ini kasus stunting semakin banyak terlihat karena kemudahan screening yang bisa dilakukan masyarakat, salah satu dukungan Danone Indonesia berupa alat bantu pemantauan pertumbuhan digital untuk membantu orang tua memonitor pertumbuhan anaknya.

Ia juga menyebutkan Danone Indonesia melalui Nutricia dan Sarihusada  berkomitmen untuk melakukan inovasi produk salah satunya zat gizi inovatif yaitu IronC yang merupakan kombinas zat besi dan vitamin C untuk membantu pemenuhan gizi dan zat besi pada anak. Selain itu edukasi menjadi hal penting sehingga Danone Indonesia juga membuat modul pelatihan yang dapat digunakan oleh berbagai pihak.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun