Sekolah ini mulai menerapkan Isi Piringku sejak 2018. Tantangan yang dihadapi terkait jenis sayur dan buah yang kadang tidak disukai anak-anak, sehingga orang tua bisa mengganti dengan jenis sayur dan buah lain.
Ahli Gizi dari Departemen Gizi Masyarakat, Fakultas Ekologi Manusia (FEMA) -- Institut Pertanian Bogor (IPB), Prof. Dr. Ir. Sri Anna Marliyati, Msi. mengatakan jika program Isi Piringku yang di lakukan di TK PKK Budi Rahayu secara otomatis menjadikan seluruh keluarga ikut makan sesuai Isi Piringku. Karena orang tua siswa harus memasak menu tersebut yang menjadi bekal bagi anak-anaknya.
Ia juga menambahkan jika makan sesuai Isi Piringku tidak harus selalu mahal misal untuk kebutuhan protein tidak harus selalu dengan daging. Olahan tempe, telur, ikan juga sama-sama memiliki protein yang bermanfaat bagi tubuh. Kedepan, ia ingin mengembangkan program untuk anak-anak SD sekaligus melakukan penelitian terkait pola makan dengan gizi seimbang.
Bunda Mengajar
Program Bunda Mengajar yang diimplementasikan di Kelurahan Kricak, Yogyakarta fokus pada tiga kegiatan yaitu edukasi, posyandu dan urban farming. Kegiatan ini bertujuan untuk memenuhi permasalahan gizi seimbang di perkotaan melalui upaya edukasi dan pendampingan untuk meningkatkan kesehatan, pendidikan, dan sumber penghasilan masyarakat.Â
Pemilihan lokasi pendampingan ini berdasarkan diskusi dengan pemerintah setempat dimana terdapat kondisi balita stunting di 2021.
Perwakilan Human Initiative DIY, Pipit Nur Rahma menyebut perkotaan tak luput dari masalah gizi, banyak faktor mulai dari penyakit balita baik penyakit kronis maupun infeksi kemudian faktor peran keluarga dan pola asuh. Orang tua balita yang cenderung sibuk menjadikan pola asuh tidak kondusif karena balita diasuh oleh orang lain yang memiliki konsep pola asuh yang berbeda.
Ia mengungkapkan meski banyak tempat makan namun banyak yang menyajikan makanan instan dan para ibu menyukai karena praktis. Sehingga para orang tua tidak memperhatikan kebutuhan gizi anak. Selain itu, padatnya wilayah kota yang menjadikan bantaran sungai sebagai pemukiman menjadikan permasalahan pada bagian sanitasi. Padahal masalah sanitasi akan berpengaruh pada kesehatan anak dan keluarga.Â
Melalui program Bunda Mengajar, pemberdayaan masyarakat  dalam bidang kesehatan, gizi, perilaku hidup bersih dan penyediaan akses pangan bagi keluarga dapat diimplementasikan pada para orang tua.Â
Mulai dari didampingi dalam memberikan makanan sehat pada anak mereka, peatihan 1000 HPK, pengukuran antropometri dan pengisian buku Kesehatan Ibu dan Anak dengan berkolaborasi bersama berbagai pihak. Selain itu, lahan perkotaan yang sempitpun kini bisa dimanfaatkan untuk urban farming yang hasilnya bisa dimanfaatkan oleh warga sekitar.Â
Kelompok tani Ngremboko di Kricak ini memiliki lorong sayur yang berisi sayuran, tanaman obat hingga ternak ikan dan ayam yang mampu mewujudkan ketahanan pagan.