Mohon tunggu...
Hendy Mustiko Aji
Hendy Mustiko Aji Mohon Tunggu... Dosen - Dosen di Universitas Islam Indonesia

Dosen di Universitas Islam Indonesia

Selanjutnya

Tutup

Money Artikel Utama

Mengenal Strategi Retro Marketing: Yang Klasik Memang Lebih Asyik

29 Juni 2017   08:40 Diperbarui: 30 Juni 2017   06:44 2603
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber ilustrasi: kotabumi-lampura.blogspot.co.id

Begitupun dengan industri otomotif. Pada tahun 2012-an Volkswagen (VW) Belanda meluncurkan kampanye viral mereka untuk sebuah kontes yang bertajuk Fanwagen, yakni mobil Volkswagen yang dikawinkan dengan fitur sosial media ala Facebook yang diciptakan oleh para penggemar mobil VW. Dengan membawa tipe ikonik VW terdahulu, kontestan disuruh memilih antara model Beetle dan T1 Van. Ternyata model T1 Van lah yang paling digemari. Nostalgia yang segar dan mengasyikan bukan?

Strategi Retro-Marketing sendiri diakui oleh Professor Stephen Brown tidak akan bisa sukses pada setiap kasus, namun strategi pemasaran modern yang mengedepankan 'customer-centricity' saat ini pun juga tidak bisa sukses selamanya. Ada situasi dan kondisi di mana nostalgia dapat menjadi strategi yang efektif untuk menarik perhatian konsumen masa lalu dan masa sekarang.

Dalam perspektif pemasaran, menyiksa konsumen dengan nostalgia memang amat menyenangkan tapi hal tersebut tidaklah cukup tanpa diiriingi dengan inovasi dan ide-ide segar dibalik nuansa nostalgia. Siksalah konsumen dengan nostalgia, selipkan inovasi didalamnya dan buat mereka menerka-neka apa yang akan datang selanjutnya. Yang klasik memang lebih asik!

_______________

Referensi:

Brown, S. (2001). Torment Your Customers (They'll Love It), Harvard Business Review, October, 2001.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun