Mohon tunggu...
Hendy Kusmarian
Hendy Kusmarian Mohon Tunggu... Administrasi - pemandu medan perang bisnis

http://terobosan.biz.id/pemandu-perang-bisnis/

Selanjutnya

Tutup

Entrepreneur

Manfaatkan Ketaatan pada Otoritas untuk Menjual Lebih Banyak

2 Maret 2021   08:07 Diperbarui: 2 Maret 2021   08:14 101
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
www.sproutworth.com

Jika sebuah perintah keluar dari mulut satu otoritas yang kita akui, kita cenderung untuk patuh.

Karena itu, bermitralah dengan, gunakanlah, dan ciptakanlah otoritas di Internet untuk memengaruhi para prospek Anda. Pikirkan artikel, dukungan, tinjauan/ulasan produk, penghargaan produk, dan sertifikasi.

Artikel: Anda bisa menulis artikel di suatu penerbitan online yang banyak dibaca para prospek Anda. Anda bisa beri link di bagian bawah artikel yang merekomendasikan kursus atau webinar Anda.

Dukungan: Jika Anda mendengar bahwa Arnold Schwartzenager mengatakan makan bayam adalah faktor terpenting dalam membangun fisiknya, apakah Anda akan makan lebih banyak bayam? Perhatikan bahwa semakin tepercaya dukungannya, semakin efektif. Andai Pavarotti mengatakan hal yang sama, efeknya akan berbeda sama sekali.

Penghargaan Produk: Bila Anda punya karya (misalnya ebook) yang menerima penghargaan atau pengakuan dari situs otoritas, Anda bisa gunakan fakta ini untuk mendapatkan lebih banyak kredibilitas dan hormat terhadap karya itu.

Sertifikasi: Jika Anda sedang memilih host web untuk situs Anda, apakah menurut Anda sertifikasi yang tampak resmi dari sebuah organisasi profesi akan memengaruhi keputusan Anda untuk memilihnya? Bagaimana jika ia mengatakan, "Tersertifikasi untuk 99.9% up time oleh Web Host Excellence Board"?

Segera mulai posisikan diri dan bisnis Anda sebagai satu otoritas di bidang Anda. Anda bisa melakukan ini dengan menulis bulletin atau blog yang menawarkan informasi bermanfaat kepada para prospek Anda. Kemudian, Anda bisa menggunakan otoritas Anda untuk menghasilkan uang dengan merekomendasikan produk.

Namun berhati-hatilah. Otoritas bisa disia-siakan seperti ia bisa diperoleh. Jika Anda menyalahgunakan otoritas Anda dengan merekomendasikan produk yang Anda sendiri tidak akan gunakan, posisi Anda sebagai tokoh otoritas akan berumur pendek.

Fenomena kepatuhan publik pada otoritas ini selalu berlaku. Ini dibuktikan dengan jelas pada tahun 1965 di laboratorium seorang ilmuwan bernama Stanley Milgram. Dia merekrut sekelompok mahasiswa muda dan meminta mereka untuk membantunya melakukan suatu penelitian penting. Mereka tidak tahu, mereka sendirilah subjek penelitian Dr. Milgram.

Milgram memberi tahu para mahasiswa itu bahwa dia sedang melakukan penelitian psikologi tentang efek-efek hukuman terhadap pembelajaran. Setiap mahasiswa, satu per satu, akan memasuki lab Milgram untuk menemui asisten lab yang memegang clipboard dan seorang pria yang duduk di ruang kaca bersebelahan yang terhubung melalui interkom. Pria di ruang kaca duduk di kursi dengan elektroda terpasang di kepala dan tubuhnya. Para mahasiswa tidak tahu bahwa pria berkabel di ruang kaca itu adalah aktor bayaran.

Saat "percobaan" dimulai, sang asisten lab akan mengajukan serangkaian pertanyaan kepada sang aktor. Setiap kali si aktor menjawab salah, si mahasiswa disuruh untuk menyetrum si aktor. Seiring tiap jawaban yang salah, sengatan listriknya akan meningkat intensitasnya. Tentu, tidak ada listrik dan si aktor dengan meyakinkan menjerit kesakitan, tetapi si subjek mahasiswa tidak mengetahui semua ini.

Eksperimen tersebut berlanjut dengan tegangan "kejutan"-nya meningkat dan jeritan kesakitan sang aktor berubah menjadi jeritan-jeritan teror. Menjelang akhir eksperimen, si subjek mahasiswa menjadi lebih sadar bahwa si aktor (yang dianggapnya sebagai subjek eksperimen sebenarnya) berada dalam kondisi kritis dan setruman lebih lanjut mungkin akan membunuhnya.

Si mahasiswa diberi tahu dengan otoritas bahwa tidak apa-apa untuk melanjutkan. Ini adalah percobaan yang "disetujui secara resmi", dan mereka tidak akan bertanggung jawab secara hukum atau etika atas apa pun yang terjadi.

Menakjubkan, 62 persen dari para mahasiswa yang mengambil bagian dalam percobaan ini bersedia memberikan kejutan fatal itu. Mereka dengan sengaja mengambil nyawa manusia lain, hanya karena seseorang yang berwenang (otoritas) mengatakan tidak apa-apa untuk melakukannya. (Atau setidaknya mereka mengira mereka mengambil nyawa seseorang, dan hanya itu yang penting ketika mempertimbangkan psikologi yang mendorong perilaku mereka.)

Kemudian, percobaan diulangi menggunakan orang-orang yang berasal dari semua lapisan masyarakat, dan hasilnya sama seperti yang diamati di antara para mahasiswa.

Dibandingkan dengan membunuh seseorang, menggunakan otoritas untuk menutup penjualan seharusnya mudah, kan?

Otoritas akan sangat manjur untuk Anda sebagai alat penjualan. Mencetak kata-kata menyampaikan otoritas tertentu. Menuangkan kata-kata Anda di laman web melakukan hal yang sama. Jadikan diri Anda otoritas dan gunakan ini untuk keuntungan terbaik Anda.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Entrepreneur Selengkapnya
Lihat Entrepreneur Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun