Mohon tunggu...
Hendy Kusmarian
Hendy Kusmarian Mohon Tunggu... Administrasi - pemandu medan perang bisnis

http://terobosan.biz.id/pemandu-perang-bisnis/

Selanjutnya

Tutup

Entrepreneur

Manfaatkan Ketaatan pada Otoritas untuk Menjual Lebih Banyak

2 Maret 2021   08:07 Diperbarui: 2 Maret 2021   08:14 101
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
www.sproutworth.com

Eksperimen tersebut berlanjut dengan tegangan "kejutan"-nya meningkat dan jeritan kesakitan sang aktor berubah menjadi jeritan-jeritan teror. Menjelang akhir eksperimen, si subjek mahasiswa menjadi lebih sadar bahwa si aktor (yang dianggapnya sebagai subjek eksperimen sebenarnya) berada dalam kondisi kritis dan setruman lebih lanjut mungkin akan membunuhnya.

Si mahasiswa diberi tahu dengan otoritas bahwa tidak apa-apa untuk melanjutkan. Ini adalah percobaan yang "disetujui secara resmi", dan mereka tidak akan bertanggung jawab secara hukum atau etika atas apa pun yang terjadi.

Menakjubkan, 62 persen dari para mahasiswa yang mengambil bagian dalam percobaan ini bersedia memberikan kejutan fatal itu. Mereka dengan sengaja mengambil nyawa manusia lain, hanya karena seseorang yang berwenang (otoritas) mengatakan tidak apa-apa untuk melakukannya. (Atau setidaknya mereka mengira mereka mengambil nyawa seseorang, dan hanya itu yang penting ketika mempertimbangkan psikologi yang mendorong perilaku mereka.)

Kemudian, percobaan diulangi menggunakan orang-orang yang berasal dari semua lapisan masyarakat, dan hasilnya sama seperti yang diamati di antara para mahasiswa.

Dibandingkan dengan membunuh seseorang, menggunakan otoritas untuk menutup penjualan seharusnya mudah, kan?

Otoritas akan sangat manjur untuk Anda sebagai alat penjualan. Mencetak kata-kata menyampaikan otoritas tertentu. Menuangkan kata-kata Anda di laman web melakukan hal yang sama. Jadikan diri Anda otoritas dan gunakan ini untuk keuntungan terbaik Anda.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Entrepreneur Selengkapnya
Lihat Entrepreneur Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun