Mohon tunggu...
Hendy Kusmarian
Hendy Kusmarian Mohon Tunggu... Administrasi - pemandu medan perang bisnis

http://terobosan.biz.id/pemandu-perang-bisnis/

Selanjutnya

Tutup

Filsafat Pilihan

Selalu Kaitkan Pesan Anda pada Pemenuhan Kebutuhan Manusiawi

25 Februari 2021   07:19 Diperbarui: 25 Februari 2021   07:23 756
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Jangan pernah lakukan promosi penjualan tanpa mencamkan Hirarki Maslow. Saat membahas produk Anda, Anda akan berhasil dengan menguraikan setiap fitur dalam hal bagaimana ia dapat membantu memuaskan kebutuhan dasar pelanggan Anda.

Atau, lebih baik lagi, uraikan fakta-fakta dan manfaat-manfaat produk Anda dengan begitu jelas sehingga para pelanggan dapat menarik kesimpulan sendiri.

Mari kita bawa pemikiran pemenuha-kebutuhan ini agak lebih jauh...

Tidak ada orang 100 kali lebih cerdas dari semua lainnya. Sedikit perusahaan saat ini benar-benar memiliki keunggulan teknis atas para pesaing mereka. Juga tidak ada orang benar-benar memiliki kelebihan telak manufaktur, distribusi atau tenaga kerja.

Jadi, mengapa bisnis super tertentu meraih tingkat sukses yang jauh lebih tinggi daripada semua bisnis lain?

Karena mereka memiliki strategi filosofis yang lebih baik. Mereka memperlakukan semua orang yang mereka pergauli dengan cara yang sama sekali berbeda dan lebih efektif daripada yang dilakukan orang lain. Dan strategi mereka sering sulit bagi orang lain untuk bayangkan.

Mereka memakai istilah "klien" sebagai ganti "pelanggan." Ini bukan hanya untuk menghindari frasa "pelanggan dan/atau klien," tapi juga karena ia membantu mendefinisikan arti strategi keunggulan.

Definisi dari dua kata yang nampak identik ini adalah:

Pelanggan: Orang yang membeli komoditas atau jasa.

Klien: Orang yang berada di bawah perlindungan orang lain.

Perbedaan maknanya sangat besar. Dan ada perbedaan besar dalam cara orang yang berbisnis dengan Anda bisa atau perlu diperlakukan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun