Manajemen Pajak atas Revaluasi Aset Tetap Berwujud
Pada tahun 2022 ini, atau 2 (dua) tahun setelah badai pandemic Covid 19 menghentakkan dan meluluh lantakkan perekonomian dunia, membuat kondisi ekonomi, khususnya di Indonesia, menjadi sangat terdampak.Â
Banyak pelaku usaha mengalami kebangkrutan imbas dari adanya peraturan lockdown atau pembatasan social yang diberlakukan Pemerintah Indonesia agar korban jiwa dari pandemic Covid 19 dapat ditekan seminimal mungkin (Junaedi, 2020).Â
Pembatasan social ini memaksa adanya penyesuaian yang harus dilakukan oleh Pemerintah Indonesia dan dunia usaha sehingga merubah perilaku ekonomi di Indonesia menjadi lebih dinamis dalam menghadapi tantangan global yang baru.Â
Para pelaku usaha dituntut untuk lebih bisa berpikir zig zag atau out of the box agar bisa tetap bertahan. Lebih parahnya lagi, belum tuntas perekonomian di Indonesia ini bangkit, kondisi ekonomi global kembali terguncang dengan adanya situasi peperangan antara Rusia dan Ukraina yang menyebabkan harga minyak dunia menjadi jauh lebih mahal dari tahun-tahun sebelumnya.
Salah satu perubahan yang paling mencolok setelah adanya pandemic Covid 19 adalah perubahan pada perilaku konsumsi dari konsumen yang menjadi tidak terbatas jarak.Â
Artinya, konsumen sekarang menjadi sangat tergantung dengan sistem informasi yang dapat memperpendek jarak dan mempersingkat waktu mereka dalam berbelanja.Â
Dengan kata lain, pertemuan secara online melalui aplikasi zoom, gmeet atau belanja online di marketplace dan aplikasi lainya menjadi semakin dinikmati karena masyarakat dibatasi pergerakanya imbas dari pembatasan social selama 2 (dua) tahun ke belakang.Â
Imbas dari perubahan perilaku konsumen ini menjadikan semua perusahaan di dunia menjadi dapat bebas masuk ke Indonesia asalkan sesuai dengan kebutuhan konsumen di Indonesia dengan semakin canggihnya internet maupun media social online lainya.
Selain perubahan perilaku yang sesuai dengan dunia global saat ini, dunia usaha khususnya perusahaan-perusahaan harus melakukan efisiensi agar dapat bertahan di tengah situasi ekonomi yang belum menentu setelah dihantam krisis dan adanya perang antara Rusia dan Ukraina. Salah satu efisiensi yang bisa dilakukan adalah memanfaatkan sumber daya yang ada, baik itu untuk menambah penghasilanya maupun mengurangi beban perusahaan.Â
Hal yang bisa dilakukan dengan efektif dan efisien adalah mengurangi beban pajak agar penghasilan bersih perusahaan dapat ditambah dengan cara instan tanpa perlu banyak usaha untuk menaikkan penghasilanya.Â