Mohon tunggu...
Hendy Adinata
Hendy Adinata Mohon Tunggu... Freelancer - Sukanya makan sea food

Badai memang menyukai negeri di mana orang menabur angin | Email: hendychewadinata@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Sukses dan Refleksi Akhir Tahun 2019

20 Desember 2019   09:23 Diperbarui: 20 Desember 2019   09:34 336
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Merenungkan hari depan . https://ruangkumemajangkarya.wordpress.com/

Penulis mencoba menuliskan beberapa hal terkait kesuksesan.

  1. Memiliki penghasilan besar?
  2. Memiliki pekerjaan dan jabatan yang mantap?
  3. Memiliki istri cantik/ suami tampan yang baik?
  4. Memiliki anak-anak yang taat dan berprestasi secara akademik?
  5. Memiliki rumah mewah?
  6. Memiliki mobil sport?
  7. Memiliki kesehatan?
  8. Memiliki perpustaan pribadi dengan buku-buku favorit?
  9. Memiliki kebebasan/ waktu luang?
  10. Memiliki keluarga yang harmonis?
  11. Memiliki rasa aman?

Silahkan Anda mendefinisikan kesuksesan menurut versi Anda.

Ayah miskin selalu berpatokan pada uang, lebih tepatnya pemikiran orang miskin---golongan jelata. Coba lihat saja bagaimana masyarakat kita saat ini, apakah uang menjadi satu-satunya ukuran dalam berbagai hal? Mayoritas masih begitu. Pertemanan berdasarkan uang, pacarana berdasarkan uang, kekerabatan di dalam keluarga besar berdasarkan uang (No money no family).

Ingatlah hidup itu tidak selamanya. Durasi hidup itu sangat singkat. Uang hanyalah salah satu unsur saja dalam sebuah kata sukses. Ada uang tapi kehilangan kesehatan, maka itu tidak sukses. Terbaring di rumah sakit selamanya dengan rekening penuh uang, itu namanya kegagalan total. Keluarga tiap hari ribut, cekcok dan anak melawan orang tua, itu jauh dari kata sukses. Bila satu unsur saja tidak terpenuhi, seperti hal-hal yang telah disebutkan di atas, maka seseorang pasti tidak merasa dirinya sukses (malah gagal) walaupun kacamata orang lain melihatnya telah sukses.

Ya, uang tidak dapat membeli kebahagiaan, setuju kan? Uang tidak bisa membeli kebahagiaan---tetapi itu membantu (Money can't buy happiness, but it sure helps!).

Yang lain mengatakan bahwa "Yes, money can't buy happiness, but it's more comfortable to cry in a BMW than on a bicycle."  Argumen ini tidak salah juga, kalau nangis di lihat orang kan malu, nangis di dalam mobil lebih enak, lebih bebas dan tidak kuatir dilihat banyak orang. Kelimpahan bagaimanapun selalu lebih baik daripada kekurangan. Uang hanyalah salah satu syarat dalam mencapai kesuksesan.

***

Berkaitan dengan kesuksesan, apa yang sudah kita capai di tahun 2019?

Seberapa banyak proyek kita yang telah terealisasi?

Seorang teman berkata "Uang kan tidak dibawa mati". Penulis sangat setuju, namun pertanyaan di atas, "Apa yang sudah kita capai di tahun 2019" bukanlah untuk tahu berapa banyak uang atau materi yang telah dihasilkan. Tetapi sebaliknya itu untuk jadi bahan evaluasi kita di tahun 2019.

Uang memang tidak dibawa mati, tapi dengan adanya pencapaian-pencapaian (materi/ nonmateri), itu berarti kita telah berbuat sesuatu di sepanjang tahun 2019. Tahun ini tidak berlalu dengan sia-sia walau banyak target kita yang tidak tercapai. Setidaknya kita telah berbuat semampunya, kalau tidak maksimal, sekali lagi itu untuk bahan evaluasi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun