Mohon tunggu...
HENDY RIFKISAPUTRA
HENDY RIFKISAPUTRA Mohon Tunggu... Guru - Mahasiswa - Menebar Manfaat

Bantu support blog saya seputar edukasi yang bermanfaat bagi masyarakat Indonesia.

Selanjutnya

Tutup

Parenting Pilihan

Emotional Numbness: Tidak Merasa Apapun Bahkan Saat Menghadapi Peristiwa Negatif

15 Januari 2023   16:55 Diperbarui: 15 Januari 2023   17:01 424
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Emotional Numbness: Tidak merasa apapun bahkan saat menghadapi peristiwa negatif

Pernahkah kalian tidak bisa merasakan apa-apa, terutama ketika mengalami peristiwa negatif? Padahal, kalian merasa sebenarnya harus merasakan sesuatu? Nah, itu bisa dikatakan sebagai emotional numbness. Yuk, kita bahas!

Emotional numbness atau mati rasa secara emosi, merupakan proses untuk mencegah merasakan sesuatu dan bisa dialami sebagai kurangnya respon atau reaksi emosional. Seseorang bisa menjadi mati rasa jika mengalami peristiwa negatif yang menumpuk.

Jika terlalu sering dan terbiasa untuk menjadi mati rasa, hal ini seakan menjadi hal yang baik. Seperti, "Tidak apa-apa, setidaknya aku tidak merasa kecewa atau terlalu tenggelam dalam suatu keadaan." Namun, yang menjadi permasalahan adalah apabila tidak merasakan perasaan intens seperti marah atau sedih, seseorang juga tidak bisa merasakan perasaan positif seperti senang atau bersemangat.

Dengan mati rasa, variasi perasaan yang dirasakan cenderung berkurang. Perasaan kesedihan mendalam bisa hilang, dan diikuti oleh hilangnya perasaan senang. Hal ini bisa digambarkan melalui gambar diatas.

Apa saja tanda-tanda emotional numbness?

Nah, ini merupakan beberapa hal yang bisa diperhatikan untuk mengidentifikasi perasaan mati rasa. Kurangnya reaksi. Hal ini bisa berupa kurangnya atau 'mematikan' perasaan.

1. Kurangnya reaksi umumnya terlihat sebagai perasaan "tidak apa-apa", di mana tidak ada hal yang terlalu sedih atau terlalu senang.

2. Reaksi berlebihan. Jika kita umumnya mematikan rasa, ada kalanya seseorang akan 'meledak' bila menghadapi situasi tertentu. Hal ini juga ditunjukkan dengan reaksi yang cenderung kurang sesuai dengan situasi.

Tanda-tandanya apa saja?

1. Distraksi. Seseorang dapat mengalihkan perasaannya dengan melakukan aktivitas lain baik secara sadar maupun tidak sadar. Hal ini bisa menjadi sehat maupun tidak. Namun, perlu diperhatikan jika distraksi ini menandakan penghindaran dari perasaan.

2. Memisahkan diri dari hubungan interpersonal. Jika mati rasa, menjalin hubungan interpersonal dengan orang lain menjadi sulit. Hal ini bisa ditandai dengan memisahkan diri, menghindar, atau tidak ingin berhubungan dengan orang lain.

Kok bisa, ya, seseorang mengalami emotional numbness?

Mati rasa secara emosional ini dapat terjadi akibat terlalu banyak emosi dalam satu waktu atau memutuskan untuk tidak merasa. Hal ini juga dapat dijadikan sebagai strategi untuk melindungi diri dari rasa sakit. Terlalu banyak emosi dalam satu waktu dapat terjadi apabila seseorang menghadapi peristiwa yang traumatis, sehingga perlu menutup perasaan agar tetap bertahan. Di lain sisi, seseorang bisa memutuskan untuk tidak merasa, misalnya dengan berpikir, "Nanti saja, aku masih kerja," atau "Jangan sekarang, jangan di depan orang lain, aku harus kuat."

Terus,bagaimana cara mengatasi emotional numbness? Di bawah ini, ada urutan tips yang bisa dilakukan agar bisa kembali merasa:

Pertama, merasakan sekeliling. Rasakan hal yang sedang dilakukan atau sekeliling, hal atau sensasi fisik apa yang dirasakan? Misalnya, jika merasa senang atau bersemangat, sensasi fisik yang dialami bisa berupa tersenyum, hati terasa ringan, keinginan untuk melompat atau menari, dan sebagainya.

Kedua, menamai perasaan yang dirasakan. Dari hal yang dirasakan tadi, gali lebih dalam dan identifikasi perasaan yang dirasakan. Misalnya, apakah merasa sedih atau kecewa? Frustasi atau marah?

Ketiga, mencari kebenaran. Hal ini bisa dilakukan dengan mencari kebenaran, fakta, dan kejadian yang memicu perasaan tersebut. Apakah perasaan yang ditemukan sesuai dengan situasi? Selain itu, tentukan, Apakah perasaan tersebut melebihi, kurang, atau normal jika dibandingkan dengan reaksi yang umum dalam situasi tersebut? Keempat, menentukan pilihan. Tuliskan beberapa hal yang bisa dilakukan berdasarkan ketiga hal yang sudah dilakukan. Dengan melakukan hal ini, seseorang dapat melihat bahwa ada pilihan untuk melakukan tindakan.

Tulungagung, 15 Januari 2023

Penulis

HENDY RIFKI SAPUTRA 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Parenting Selengkapnya
Lihat Parenting Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun