Mohon tunggu...
Hendry Sianturi
Hendry Sianturi Mohon Tunggu... pelajar/mahasiswa -

manusia yang miskin wawasan.\r\n"corgito, ergo sum; Aku berpikir maka aku ada"

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Katanya Kesetaraan Gender, Bagaimana Jika Toilet Umum Disatukan?

2 Januari 2017   02:54 Diperbarui: 2 Januari 2017   03:18 744
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kekerasan simbolik pada perempuan Indonesia memang cukup kronis dan berlangsung tanpa disadari. Sehingga, meskipun kata ganti “dia” tidak dibedakan untuk laki-laki dan perempuan, tetapi diskriminasi gender sangat terasa.

Maka dari itu, rasanya kita masih sulit untuk menjauhi mis-gender di Indonesia. Apalagi sampai menyamakan toilet umum (tidak ada pembedaan men dan women atau male dan female) laki-laki dan perempuan. Karena sampai saat ini, pelaku kekerasan simbolik dan korban kekerasan simbolik masih beranggapan: kekerasan itu membawa nikmat.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun