Isoman JiwaÂ
Dalam masa Covid ini, kita begitu peka dengan kesehatan (tubuh), itu jelas penting, karena seperti kata Plato, tubuh adalah alat instrumen untuk jiwa, namun seperti kata Plato lagi, hal yang lebih penting dari itu (sakit tubuh), ialah sakit jiwa (irasional).Â
Orang yang sakit jiwa digambarkan oleh Plato seumpama gentong retak atau bocor, karena ia tidak bisa menahan satu hal pun, apalagi mengontrolnya. Singkatnya saya meminjam Plato untuk mengatakan bahwa, orang yang sakit tubuh di masa corona itu penting, namun tidak kalah penting adalah mereka yang sakit jiwa (irasional), ia tidak bisa menahan diri untuk sebuah informasi mengenai corona ini yang bahkan sama sekali tidak masuk akal. (Karena non-rasional)Â
Kenapa banyak orang tertarik dengan hoax? Ya persis yang dikatakan Plato, karena mereka sakit jiwanya, bocor gentongnya, sehingga karena bocor, jiwanya gampang dibujuk dan dibuat terpesona oleh hal-hal yang tampaknya benar. Lalu apa solusinya?Â
Plato katakan solusinya adalah kita perlu melakukan refleksi (anoetos), tidak terinisiasi (amuetous), dan hanya meminati hal-hal yang menimbulkan sensual inderawi, kalau kata dosen sejarah filsafat barat saya, kita tidak perlu terjebak di dalam nafsu-nafsu murahan, data-data yang kelihatannya benar, namun salah. Kiranya jiwa kita juga dapat isoman.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H