Mohon tunggu...
Hendry Kornelius
Hendry Kornelius Mohon Tunggu... Guru - Penulis dan konten kreator

Penulis lebih dari 120 EBook mengenai teologi, filsafat, dan musik. S1 lulusan Teologi, dan sedang kuliah S2 Filsafat di STF Driyarkara.

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Isoman Jiwa

6 Juli 2021   22:57 Diperbarui: 6 Juli 2021   23:09 79
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Filsafat. Sumber ilustrasi: PEXELS/Wirestock

Isoman Jiwa 

Dalam masa Covid ini, kita begitu peka dengan kesehatan (tubuh), itu jelas penting, karena seperti kata Plato, tubuh adalah alat instrumen untuk jiwa, namun seperti kata Plato lagi, hal yang lebih penting dari itu (sakit tubuh), ialah sakit jiwa (irasional). 

Orang yang sakit jiwa digambarkan oleh Plato seumpama gentong retak atau bocor, karena ia tidak bisa menahan satu hal pun, apalagi mengontrolnya. Singkatnya saya meminjam Plato untuk mengatakan bahwa, orang yang sakit tubuh di masa corona itu penting, namun tidak kalah penting adalah mereka yang sakit jiwa (irasional), ia tidak bisa menahan diri untuk sebuah informasi mengenai corona ini yang bahkan sama sekali tidak masuk akal. (Karena non-rasional) 

Kenapa banyak orang tertarik dengan hoax? Ya persis yang dikatakan Plato, karena mereka sakit jiwanya, bocor gentongnya, sehingga karena bocor, jiwanya gampang dibujuk dan dibuat terpesona oleh hal-hal yang tampaknya benar. Lalu apa solusinya? 

Plato katakan solusinya adalah kita perlu melakukan refleksi (anoetos), tidak terinisiasi (amuetous), dan hanya meminati hal-hal yang menimbulkan sensual inderawi, kalau kata dosen sejarah filsafat barat saya, kita tidak perlu terjebak di dalam nafsu-nafsu murahan, data-data yang kelihatannya benar, namun salah. Kiranya jiwa kita juga dapat isoman.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun