Mohon tunggu...
Widodo 05
Widodo 05 Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Hukum Tata Negara

Kurangi ekspektasi dan berikan apresiasi pada diri sendiri

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Cara Berhenti dari Kebiasaan Buruk dan Membangun Kebiasaan yang Lebih Baik

9 Februari 2023   14:23 Diperbarui: 11 Februari 2023   15:26 151
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Seseorang yang ingin sukses dan hidupnya bernilai tentu akan melakukan banyak cara agar impiannya terwujud. Salah satu cara yang bisa dilakukan adalah berhenti dari kebiasaan buruk.

Mengandalkan kepandaian atau kepintaran belaka saya rasa tidak cukup untuk berhasil atau menjadi sukses. Itulah sebabnya kita perlu melepaskan diri dari kebiasaan buruk, karena tanpa kita sadari bahwa kebiasaan-kebiasaan buruk itulah yang menggambat atau menghalangi kita dalam meraih kesuksesan.

Namun, untuk mengubah kebiasaan buruk itu bukanlah hal yang mudah, banyak orang -orang yang merasa kesulitan untuk mengubahnya. Udah dicoba berkali-kali tapi hasilnya sama aja atau gagal. Sebelum kita membahas lebih lanjut bagaimana cara agar kita dapat mengubahnya, alangkah baiknya kita ketahui dulu mengapa mengubah kebiasaan buruk itu sangat sulit apa sih penyebabnya? So baca artikel ini sampai habis.

Kita susah merubah kebiasaan baru atau hal baru itu sebenarnya karena kita sudah terlalu terbiasa dan terhambat dengan pengetahuan serta kebiasaan-kebiasaan yang kita miliki, seperti sering merokok, gibah, nonton porno, bangun kesiangan dll.

Bisa di bilang, mengubah kebiasaan itu sangat susah ya karena udah otomatis, maksutnya di dalam otak, itu bekerja sangat menarik bahwa didalam otak itu punya yang namanya saraf dan itu terhubung satu sama lain. Kalau kita punya kebiasaan tertentu maka otak itu akan terseting dengan pengetahuan-pengetahuan dan kebiasaan yang udah lama, kemudian saraf-saraf di otak itu terhubung sedemikian rupa sehingga kita sulit untuk mengubah atau melupakan kebiasaan lama.

Teori inilah yang menjelaskan mengapa orang yang sudah tua susah untuk berubah ya karena karena sinaf sinaf di otak itu sudah membentuk suatu pola dan mengakar selama bertahun tahun atau bahkan puluhan tahun.

Timbul pertanyaan apakah kita gak bisa lagi berubah dan dapat membuat kebiasaan-kebiasaan baru kalau sudah terlalu terbiasa atau sudah tua?

Ya tidak juga karena, ada suatu cara yang mungkin bisa membantumu untuk berubah atau menghentikan kebiasaan buruk dan membangun kebiasaan-kebiasaan yang lebih baik dengan beberapa hal di bawah ini

1. Menyesuaikan Diri

Menyesuaikan diri ini maksutnya cara kita menyesuaikan diri untuk mengubah kebiasaan atau mengubah sesuatu yang sebelumnya kita yakini. Dan ini sangatlah penting untuk kita lakukan dalam proses pembelajaran.

Dewasa ini banyak perubahan yang terjadi, banyak sosmed baru muncul, banyak pekerjaan baru muncul, banyak teman baru yang muncul, banyak masalah baru yang muncul dan banyak kebiasaan-kebiasaan baru yang muncul yang pada akhirnya mengubah lingkungan sekitar kita. Yang dulu kita jarang pakai hp kini hampir seharian, yang dulu kerja di luar sekarang bisa dari rumah, maka dari tulah kita perlu menyesuaikan diri. Ketika dunia terus berubah ya kita harus berubah ataupun beradaptasi juga.

Bertahan hidup misalnya, ketika sekarang kita dihadapkan dengan berbagai kemudahan dengan kecanggihan teknologi dan begitu banyak makanan yang mudah kita temukan, ini salah satu contoh bahwa banyak perubahan yang terjadi kalau kita sering makan karena mudahnya untuk memesan makanan tanpa keluar rumah sehingga kita jadi jarang bergerak. ya akhirnya penyakit obesitas pun meningkat karena perubahan-perubahan dan kemudahan yang ada itu, oleh sebab itu kita perlu menyesuaikan diri atau beradaptasi terhadap perubahan perubahan tersebut.

2. Mengevaluasi Diri

Banyak kebiasaan baru yang muncul saat ini. dengan ilmu pengetahuan yang kita miliki kita bisa bertanya terhadap diri kita sendiri memilah mana yang pantas dan mana yang tidak pantas untuk kita apakah ini cocok saya lakukan apakah ini memberi manfaat atau tidak  setidaknya itu perlu kita tanyakan pada diri kita. Harus sedikit kritis sih terhadap segala sesuatu, karena tidak semua yang kita rasa atau senangi baik bagi kita.

3. Keluar dari Zona Nyaman

Zona nyaman memang tempat yang sesuai untuk berkegiatan tanpa stres berlebih. Namun, ini sangat berbahaya juga, karena kita menjadi sulit berkembang bila telah terjebak di dalamnya.

Meski awalnya sulit, keluar dari kenyamanan mungkin merupakan langkah tepat untuk meraih impian Anda yang belum terwujud.

Tapi yang ketiga ini dalam prosesnya gak perlu terlalu dipaksakan..santai aja perlahan tapi pasti.

4. Mengontrol diri

Mengontrol diri atau pengendalian diri merupakan kemampuan individu dalam mengendalikan dirinya untuk memilih suatu tindakan berdasarkan apa yang diyakini atau diterima. Pengendalian diri sangat baik dalam pengambilan keputusan, baik dengan adanya kesempatan maupun dengan kebebasan individu untuk memilih berbagai kemungkinan tindakan.

Lebih menahan diri lagi dalam hal melakukan atau berbuat sesuatu jangan mudah tergoda apalagi itu hanya euforia sesaat.

Terakhir yang tidak kalah penting yaitu mengevaluasi implementasi rencana yang telah kita buat. Tuliskan setiap hari apa yang telah Anda capai dan apa yang belum Anda capai. Kita tidak harus sempurna untuk setiap tujuan, tetapi ingatlah bahwa Anda harus selalu ada kemajuan ata progres.

Misalnya olahraga, di minggu pertama kita hanya bisa berlatih seminggu sekali. Jadi pertahankan kebiasaan ini, saat mulai stabil kita bisa menggandakannya menjadi 2 kali atau lebih.

Intinya dengan tekad bulat dan penuh kesadaran, sesulit dan separah apapun itu, bukan hal mustahil bagimu untuk mengurangi bahkan membuang kebiasaan buruk dalam hidupmu. Intinya jangan pernah menyerah dan perbaiki apa yang perlu diperbaiki. Seorang bass opera Amerika serikat pernah mengatakan "Satu-satunya cara yang tepat untuk menghilangkan kebiasaan buruk adalah menggantinya dengan yang baik".

Sebelum kamu beralih ke artikel lain, pesannya sederhana jangan biarkan kebiasaan buruk merusak hidup mu.

Terimakasih banyak sudah berkunjung dan membaca artikel ini. Sehat selalu bagi kita semua.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun