Mohon tunggu...
Hendri Yana
Hendri Yana Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Saya seorang mahasiswa UMY bernama hendriyana yang hobinya fotografi

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Usia Senja, Semangat Jiwa Muda

7 Desember 2022   21:38 Diperbarui: 7 Desember 2022   22:06 282
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ibu Marwani -Dokumentasi Pribadi

Solo -De Tjolomadoe adalah salah satu tempat wisata yang ramai dikunjungi para penggembira Muktamar ke-48 Muhammadiyah. Tempat wisata yang dulunya adalah pabrik gula itu beralamat di Jalan Adi Sucipto No.1, Paulan Wetan, Malangjiwan, Kecamatan Colomadu, Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah.

Diketahui, De Tjolomadoe merupakan lokasi untuk menyambut Muktamar ke-48 Muhammadiyah, yaitu Muktamar Fair dan Muhammadiyah Innovation and Technology Expo (MITE) pada tanggal 17-21 November 2022

Pada hari Kedua,  Antusiasme warga persyarikatan membesar mendekati dimulainya acara Muktamar ke-48 Muhammadiyah-Aisyiyah. Semakin banyak pula kehadiran Cabang maupun Ranting Muhammadiyah-Aisyiyah. Ribuan bahkan Jutaan penggembira Muktamar Muhammadiyah berdatangan dari berbagai daerah, Para penggembira Muktamar ke-48 Muhamamdiyah dan Aisyiyah ini mulai berdatangan di Kota Solo. Para penggembira mulai terlihat di beberapa lokasi di kota Solo, salah satunya di De Tjolomadu.(18/11/2022).

Dua orang wanita berpakaian batik rapi, Dengan kerudung orange, dan tas bahu . Beliau bernama Rukana dan Marwani, mengaku baru sampai dari Bangka Belitung. Salah dua orang penggembira yang datang yakni Ibu Rukana berusia 61 Tahun dan Ibu Marwani berusia 69 tahun yang berasal dari Bangka Belitung. Ibu Rukana adalah seorang Guru Honorer sekolah SD,SMP dan TK Dan Ibu Marwani Seorang Tukang Jahit.

Ibu Rukana- Dokumentasi Pribadi
Ibu Rukana- Dokumentasi Pribadi

Ternyata Ibu Rukana sudah menjadi Guru honorer sejak tahun 1988, Ibu Rukana sempat bercita-cita ingin menjadi Guru PNS (Pegawai Negeri Sipil) ,beliau dulu juga sering mendaftar menjadi CPNS (Calon Pegawai Negeri Sipil) pada waktu itu nyata sampai sekarang pun bukan rezeki Ibu Rukana.

"Ibu dulu waktu jadi Guru honerer pengen jadi guru  PNS, tapi mungkin bukan jalan nya untuk ibu," tuturnya

Selain itu ada Ibu Marwani yang sudah memasuki usia senja, beliau bekerja menjadi tukang jahit sudah 24 tahun, Ibu Marwani juga dulunya ingin bercita-cita menjadi guru tetapi karena terhambat oleh pendidikan.

"Dulu, sebelum jadi tukang jahit pengen nya jadi Guru di SD atau SMP tapi pendidikan ibu hanya tamat SMK," ujarnya

Ibu Rukana dan Ibu Marwani ini sudah mengenal muhammadiyah sejak mereka memasuki organisasi Aisyiyah yang berada di daerah mereka, ternyata berdampak baik bagi mereka berdua dalam hal seperti menambah wawasan, memperluas pengetahuan, serta mempererat persaudaraan sesama muslim.

"Kami sangat senang sekali bisa ikut partisipasi di Muhammadiyah terutama di Aisyiyah, banyak sekali ilmu yang belum ibu dapatkan selama ini," ucap Ibu Rukana

Ibu Rukana dan Ibu Marwani mengaku tidak keberatan harus menempuh perjalanan jauh ke Solo. Dia dari Bangka Belitung bersama dengan rombongan penggembira muktamar. Kala itu Ibu Rukana dan Ibu Marwani ini sedang berduduk santai di Halaman De Tjolomadu. Kira -kira perjalanan Ibu Rukana Dan Ibu Marwani ini Empat jam Setengah untuk menuju kota Solo ini.

"Dari Bangka Belitung, Tanggal 15 naik pesawat terbang. Tiba  di Solo tanggal 16 jam 5 sore," kata ibu Rukana ditemui di De Tjolomadu.

Dirinya pun mengaku senang bisa menjadi penggembira Muktamar Muhammadiyah. Sebab momen muktamar hanya bisa dirasakan lima tahun sekali.

Ibu Rukana dan Ibu Marwani juga ingin memberi pesan dan kesan untuk acara Muktamar Muhammadiyah dan Aisyiyah yang ke 48 yaitu supaya mengajak Pedagang,Panita,dan Seluruh penggembira Muktamar Muhammadiyah dan Aisyiyah yang hadir di Solo untuk ikut meramaikan juga acara ini adalah momen kita bersilaturahmi sesama Penggembira Muktamar. Acaranya sangat seru dan meriah, sampai jalanan macet karena banyak yang datang ke acara Muktamar. Tetapi, menurut Gilang kebersihan di acara ini kurang, dikarenakan banyak pengunjung yang membuang sampah sembarangan.

"Muktamar ini adalah momen satu kali dalam lima tahun. Menjadi momen yang ditunggu-tunggu oleh warga Muhammadiyah," tuturnya.

Ibu Rukana dan Ibu Marwani juga mengaku sudah dua kali menghadiri Muktamar Muhammadiyah. Beliau berharap mudah-mudahan Muhammadiyah dapat pemimpin yang Amanah.

"Minimal sama dengan yang sebelumnya dan lebih bagus dari yang sebelumnya untuk kemajuan Muhammadiyah dan Indonesia," ujarnya.

Setelah berbincang-bincang rupanya Ibu Rukana Dan Ibu Marwani akan ingin menuju GOR Manahan untuk mengikuti Pembukaan Muktamar Muhammadiyah yang ke 48, Seketika Ibu Rukana dan Ibu berjalan untuk memasuki ruas jalan yang benar-benar padat dan nyaris tidak bisa bergerak maju. Sungguh, ribuan bahkan ratusan manusia memenuhi ruas jalan dari De Tjolomadu menuju GOR Manahan dengan tujuan yang sama, yaitu menghadiri pembukaan Muktamar Muhammadiyah dan ‘Aisyiyah ke 48 di Solo ini. Tak peduli panas,hujan dan tak peduli juga harus berjalan sepanjang 2 sampai 3 kilo. Sungguh Muktamar Muhammadiyah dan Aisyiyah ke 48 Solo yang mengambil tema “Memajukan Indonesia, mencerahkan semesta” benar-benar langsung terjadi di Solo saat itu. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun