"Kami sangat senang sekali bisa ikut partisipasi di Muhammadiyah terutama di Aisyiyah, banyak sekali ilmu yang belum ibu dapatkan selama ini," ucap Ibu Rukana
Ibu Rukana dan Ibu Marwani mengaku tidak keberatan harus menempuh perjalanan jauh ke Solo. Dia dari Bangka Belitung bersama dengan rombongan penggembira muktamar. Kala itu Ibu Rukana dan Ibu Marwani ini sedang berduduk santai di Halaman De Tjolomadu. Kira -kira perjalanan Ibu Rukana Dan Ibu Marwani ini Empat jam Setengah untuk menuju kota Solo ini.
"Dari Bangka Belitung, Tanggal 15 naik pesawat terbang. Tiba di Solo tanggal 16 jam 5 sore," kata ibu Rukana ditemui di De Tjolomadu.
Dirinya pun mengaku senang bisa menjadi penggembira Muktamar Muhammadiyah. Sebab momen muktamar hanya bisa dirasakan lima tahun sekali.
Ibu Rukana dan Ibu Marwani juga ingin memberi pesan dan kesan untuk acara Muktamar Muhammadiyah dan Aisyiyah yang ke 48 yaitu supaya mengajak Pedagang,Panita,dan Seluruh penggembira Muktamar Muhammadiyah dan Aisyiyah yang hadir di Solo untuk ikut meramaikan juga acara ini adalah momen kita bersilaturahmi sesama Penggembira Muktamar. Acaranya sangat seru dan meriah, sampai jalanan macet karena banyak yang datang ke acara Muktamar. Tetapi, menurut Gilang kebersihan di acara ini kurang, dikarenakan banyak pengunjung yang membuang sampah sembarangan.
"Muktamar ini adalah momen satu kali dalam lima tahun. Menjadi momen yang ditunggu-tunggu oleh warga Muhammadiyah," tuturnya.
Ibu Rukana dan Ibu Marwani juga mengaku sudah dua kali menghadiri Muktamar Muhammadiyah. Beliau berharap mudah-mudahan Muhammadiyah dapat pemimpin yang Amanah.
"Minimal sama dengan yang sebelumnya dan lebih bagus dari yang sebelumnya untuk kemajuan Muhammadiyah dan Indonesia," ujarnya.
Setelah berbincang-bincang rupanya Ibu Rukana Dan Ibu Marwani akan ingin menuju GOR Manahan untuk mengikuti Pembukaan Muktamar Muhammadiyah yang ke 48, Seketika Ibu Rukana dan Ibu berjalan untuk memasuki ruas jalan yang benar-benar padat dan nyaris tidak bisa bergerak maju. Sungguh, ribuan bahkan ratusan manusia memenuhi ruas jalan dari De Tjolomadu menuju GOR Manahan dengan tujuan yang sama, yaitu menghadiri pembukaan Muktamar Muhammadiyah dan ‘Aisyiyah ke 48 di Solo ini. Tak peduli panas,hujan dan tak peduli juga harus berjalan sepanjang 2 sampai 3 kilo. Sungguh Muktamar Muhammadiyah dan Aisyiyah ke 48 Solo yang mengambil tema “Memajukan Indonesia, mencerahkan semesta” benar-benar langsung terjadi di Solo saat itu.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H