Solo -De Tjolomadoe adalah salah satu tempat wisata yang ramai dikunjungi para penggembira Muktamar ke-48 Muhammadiyah. Tempat wisata yang dulunya adalah pabrik gula itu beralamat di Jalan Adi Sucipto No.1, Paulan Wetan, Malangjiwan, Kecamatan Colomadu, Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah.
Diketahui, De Tjolomadoe merupakan lokasi untuk menyambut Muktamar ke-48 Muhammadiyah, yaitu Muktamar Fair dan Muhammadiyah Innovation and Technology Expo (MITE) pada tanggal 17-21 November 2022
Pada hari Kedua, Â Antusiasme warga persyarikatan membesar mendekati dimulainya acara Muktamar ke-48 Muhammadiyah-Aisyiyah. Semakin banyak pula kehadiran Cabang maupun Ranting Muhammadiyah-Aisyiyah. Ribuan bahkan Jutaan penggembira Muktamar Muhammadiyah berdatangan dari berbagai daerah, Para penggembira Muktamar ke-48 Muhamamdiyah dan Aisyiyah ini mulai berdatangan di Kota Solo. Para penggembira mulai terlihat di beberapa lokasi di kota Solo, salah satunya di De Tjolomadu.(18/11/2022).
Dua orang wanita berpakaian batik rapi, Dengan kerudung orange, dan tas bahu . Beliau bernama Rukana dan Marwani, mengaku baru sampai dari Bangka Belitung. Salah dua orang penggembira yang datang yakni Ibu Rukana berusia 61 Tahun dan Ibu Marwani berusia 69 tahun yang berasal dari Bangka Belitung. Ibu Rukana adalah seorang Guru Honorer sekolah SD,SMP dan TK Dan Ibu Marwani Seorang Tukang Jahit.
Ternyata Ibu Rukana sudah menjadi Guru honorer sejak tahun 1988, Ibu Rukana sempat bercita-cita ingin menjadi Guru PNS (Pegawai Negeri Sipil) ,beliau dulu juga sering mendaftar menjadi CPNS (Calon Pegawai Negeri Sipil) pada waktu itu nyata sampai sekarang pun bukan rezeki Ibu Rukana.
"Ibu dulu waktu jadi Guru honerer pengen jadi guru  PNS, tapi mungkin bukan jalan nya untuk ibu," tuturnya
Selain itu ada Ibu Marwani yang sudah memasuki usia senja, beliau bekerja menjadi tukang jahit sudah 24 tahun, Ibu Marwani juga dulunya ingin bercita-cita menjadi guru tetapi karena terhambat oleh pendidikan.
"Dulu, sebelum jadi tukang jahit pengen nya jadi Guru di SD atau SMP tapi pendidikan ibu hanya tamat SMK," ujarnya
Ibu Rukana dan Ibu Marwani ini sudah mengenal muhammadiyah sejak mereka memasuki organisasi Aisyiyah yang berada di daerah mereka, ternyata berdampak baik bagi mereka berdua dalam hal seperti menambah wawasan, memperluas pengetahuan, serta mempererat persaudaraan sesama muslim.