Mohon tunggu...
Hendri Teja
Hendri Teja Mohon Tunggu... Novelis - pengarang

Pengarang, pengemar narasi sejarah. Telah menerbitkan sejumlah buku diantaranya: Suara Rakyat, Suara Tuhan (2020), Tan: Gerilya Bawah Tanah (2017), Tan: Sebuah Novel (2016) dan lain-lain. Untuk narasi sejarah bisa salin tempel tautan ini: Youtube: https://www.youtube.com/@hendriteja45

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

AHY, dari Djakarta Theater ke Sentul

14 Maret 2018   18:21 Diperbarui: 15 Maret 2018   12:33 717
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Di sini menariknya. Pada saat pemerintah bicara perekonomian Indonesia sudah tangguh; AHY malah berfokus pada kesejahteraan. Bukankah pemerintah kerap bicara bahwa perekonomian berkembang pesat, pendapatan perkapita meningkat hampir empat kali lipat, daya beli masyarakat cuma shiftingbukan menurun, dan pesatnya pertumbuhan kelas menengah, dan lain sebagainya?

Kesimpulan saya: gerilya AHY ke seantero tanah air itu, berdiskusi dengan banyak kalangan itu, bukan buat tebar pesona semata. AHY menangkap aspirasi masyarakat. Indonesia yang seperti apa yang dibutuhkan dan bisa menjawab aspirasi masyarakat hari ini.

Terkait aspirasi masyarakat terkait pentingnya isu kesejahteraan ini saya pikir usah diperdebatkan. Sudah banyak pakar yang bicara. Survei-survei persepsi publik menjelang pilpres pun kompak menyebut bahwa kelemahan utama pemerintah saat ini adalah perekonomian yang kurang berkorespondensi dengan kesejahteraan rakyat.

Agaknya, AHY sudah memiliki jawabannya. Pidato AHY pada Rapimnas Partai Demokrat bisa disebut tahap 1 menuju mimpi Indonesia Emas 2045 yang perdana dicuatkannya di Djakarta Theater.

Sekonyong-konyong saya pun teringat survei alumni UI terkait Pilpres 2019--pemeringkatan yang dirilis Quacquarelli Symonds (QS) Graduate Employability Rankings 2018 menyebut lulusan UI terbilang paling kompeten, inovatif dan efektif di dunia kerja; agaknya ini sesuai karakter kelas menengah zaman now.  

Jadi survei alumni kampus yang memproduksi kelas menengah ini meletakan AHY di urutan kedua setelah Jokowi sebagai capres 2019. Selisih nol koma sekian,--33,98 persen Jokowi dan 33,25 persen AHY. Meski tak dipublikasikan alasannya, saya yakin salah satunya terkait sosok AHY yang dinilai cendikia, yang smart.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun