"Walaupun sempat redup beberapa kali, sentra industri Tanggulangin tidak pernah mati. Bukti bahwa sepak terjang industri kecil dan menengah (IKM) tidak bisa dipandang sebelah mata dalam menopang perekonomian Indonesia. Kini sentra industri Tanggulangin mulai berbenah untuk menggapai mimpi-mimpi yang sempat tertunda demi menggerakkan roda perekonomian rakyat daerah setempat."
Eksistensi yang Melintasi Beberapa Generasi
Sentra Industri Kecil dan Menengah (IKM) Tanggulangin merupakan salah satu ikon bisnis masyarakat Kabupaten Sidoarjo yang telah dikenal luas oleh banyak orang dan tetap eksis hingga saat ini. Bila melihat dari kacamata sejarah, cikal bakal lahirnya sentra industri Tanggulangin bermula pada tahun 1939 ketika sekelompok orang memulai pembuatan tas dan koper untuk dijual ke masyarakat sekitar. Hari demi hari, jumlah perajin terus meningkat, akibatnya produk yang ditawarkan kian bertambah banyak dan semakin beragam.Â
Pada tahun 1976, sentra industri Tanggulangin memasuki babak baru, yang ditandai dengan lahirnya Koperasi Industri Tas dan Koper atau lebih dikenal dengan sebutan INTAKO. Diawal berdirinya, koperasi ini hanya memiliki anggota sebanyak 27 orang. Namun, seiring dengan berjalannya waktu jumlah anggota INTAKO terus mengalami peningkatan.Â
Menurut ketua koperasi INTAKO seperti yang dilansir oleh Jawa Pos (2017), jumlah anggota INTAKO telah mencapai 400 unit Usaha Kecil dan Menengah (UKM). Peran utama dari koperasi ini meliputi penyediaan bahan baku, mediasi pasar, hingga melakukan perjanjian kerjasama kesepakatan harga dengan pembeli.
Secara geografis, sentra industri Tanggulangin terletak di kawasan yang cukup strategis tepatnya di Jalan Kludan Raya Tanggulangin yang berjarak  9 km dari ibu kota Sidoarjo.Â
Akses menuju sentra industri ini terbilang mudah karena letaknya hanya beberapa meter dari tol Surabaya - Gempol. Jarak kawasan tersebut dari kota Surabaya hanya sekitar 20 km dan dapat ditempuh selama 30 menit perjalanan menggunakan kendaraan pribadi. Selain itu, dari arah Bandara Internasional Juanda jaraknya tidak begitu jauh yaitu hanya sekitar 20 km.Â
Letak kawasan yang strategis tersebut menjadi nilai tambah tersendiri dalam menarik minat para pembeli terutama para wisatawan lokal maupun mancanegara. Hal ini menjadikan sentra Tanggulangin selalu ramai pengunjung terutama di periode libur sekolah dan hari libur nasional. Tak pelak, sentra Tanggulangin pun dinobatkan sebagai tujuan wisata belanja oleh Departemen Pariwisata Provinsi Jawa Timur. Â
Gambar 1. Peta kawasan industri Tanggulangin (Sumber: http://gempolsarisda.blogspot.com).
Saat ini, produk-produk utama yang dihasilkan oleh sentra ini cukup beragam mulai dari tas, koper, sepatu, dompet, jaket, sandal, ikat pinggang, hingga berbagai macam aksesoris. Istimewanya, hampir seluruh produk yang dipasarkan tersebut berbahan dasar kulit asli (dari kulit sapi atau kulit kambing) maupun kulit sintesis dengan kualitas jempolan.Â
Tidak hanya itu, dari segi harga produk yang ditawarkan juga relatif lebih murah dibanding produk sejenis yang ada di pasaran. Alhasil, sentra industri ini tumbuh menjadi salah satu destinasi utama bagi para wisatawan untuk berbelanja produk-produk kulit berkualitas.Â