Fenomena ini akan banyak Anda temui di jalan pemukiman, bukan di jalanan utama Kota Makassar. Bukan gang atau lorong sempit juga maksudnya, tetapi jalanan yang memang lalu lalang kendaraan sangat ramai, tetapi pejalan kaki dengan pedenya bisa asal nyebrang atau berjalan mendekat ke tengah jalan.Â
Banyak daerah di Makassar yang anak-anaknya (mungkin yaa) tidak dididik menghormati pengguna jalan, memang sih, tanah yang dibuat jalan itu mungkin punya nenek mereka, dan setelah jadi jalan, mereka masih menganggap itu halaman rumah atau lapangan bermain mereka. Bersepeda tanpa menghiraukan klakson, bahkan bercanda rame-rame hingga memakan bahu jalan. *hmm, temukan sensasi ini, di Jl. Kerung-Kerung, Jl. Sunu, Jl. Abu Bakar Lambogo, Jl. Maccini Raya.
4. Pengaturan Rambu Lalu Lintas Masih MinimÂ
Untuk yang satu ini, jujurnya, mau ketawa takut dosa, eh takut kena pasal juga. Tapi sekedar kritik yang konstruktif sih gapapa yaa.. Â Kota Makassar itu sangat padat dan jalanan pemukiman pun ramai.Â
Tanpa rambu-rambu yang harusnya dipasang dan sekali-kali dijaga oleh aparat, pengendara ugal-ugalan yang mengatasnamakan buru-buru atau kejar setoran akan beraksi. Bahkan di Jalan Pettarani, traffic light serasa tidak ada. Sudah merah, tetap saja diterabas, dan memicu klakson dari kontingen kendaraan dari arah berlawanan. Masih ada juga perempatan yang traffic lightnya tidak safety, karena dua arah berlawanan bisa hijau bersamaan. *cek perempatan di sepanjang Jl. Veteran Selatan dan Utara, dan beberapa di Jl. G. Latimojong
Semoga Makassar ke depannya terus berbenah. Bukan hanya pemangku kepentingan, tetapi kita para pengguna jalan, mari kita jadi pelopor keselamatan berlalu lintas. Kecelakaan lalu lintas bukan sekedar angka, tetapi nyawa yang sia-sia karena kelalaian berkendara. Semoga berkenan dan Tabe' bila ada informasi yang salah, bisa tolong disampaikan di kolom komentar. Semoga kita selalu dalam lindunganNya setiap berkendara di atas roda.
Salam satu aspal .. wuihh.. keren salamnya ..
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H